Tak hanya itu, warga Dusun Putuk Tranjang, Desa Munggung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo ini juga sering mengeluhkan nyeri di sekujur tubuhnya.
Ayah Rifai, Kateno menuturkan bermula di tahun 2015 Rifai menderita ambeien atau wasir. Bahkan saat itu putra semata wayangnya itu harus menjalani operasi untuk menyembuhkan wasir yang dideritanya.
"Ketika ambeien sudah sembuh, selang beberapa bulan di tahun 2016 Rifai mengeluhkan sakit di bagian duburnya," tutur Kateno saat ditemui detikcom di rumahnya, Kamis (22/3/2018).
Tak lama kemudian Rifai pun didiagnosis menderita kanker usus stadium tiga. "Sejak itu, selesai makan Rifai langsung buang air besar," ungkap Kateno.
![]() |
Karena asupan makanannya tidak maksimal, tubuh Rifai pun kurus. Berat badan Rifai yang awalnya 50 kg kini tinggal 30 kg saja. "Bahkan sekarang seperti tinggal tulang dibalut kulit. Untuk aktivitas sudah tidak bisa sama sekali," terang Kateno.
Hal ini berlangsung sejak akhir tahun 2017 lalu. Rifai yang tak lagi bisa beraktivitas hanya berbaring di rumahnya. Ketika diperiksakan, dokter sempat menyarankan agar Rifai dioperasi dan dibuatkan saluran buang air besar di perutnya.
"Tapi saya keberatan, anak saya masih muda nanti kalau kemana-mana bawa alat di perut kasihan," tegas Kateno.
Kateno pun sudah mengusahakan pengobatan alternatif namun hingga saat ini belum ada kemajuan berarti. "Sebenarnya saya mau ajak periksa ke Solo, tapi Rifai bilang nggak kuat. Diajak periksa ke Puskesmas Pulung saja dia lemas, tidak kuat," imbuh Kateno.
Kondisi Rifai yang memprihatinkan ini pun dibagikan salah seorang warga Ponorogo lewat media sosial. Kabar tentang Rifai pun sempat viral sehingga banyak tetangga dan anggota polisi yang dikabarkan menjenguk Rifai.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini