"Mas Tri ini hilang sudah 40 hari lebih, sampai saat ini belum ada kejelasannya. Untuk itulah kami datang menanyakan kasus ini, karena sebelumnya dari Polda Sumsel janji hanya butuh waktu 5 hari. Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan," kata koordinator aksi, Edi Medan saat ditemui di halaman Mapolda Sumsel, Kamis (22/3/2018).
Dikatakan Edi, sebelumnya penyidik telah menemukan telepon seluler milik korban. Namun sampai saat ini kasus tersebut malah jalan ditempat dan belum ada perkembangannya.
Sebagai bentuk solidaritas, Edi menyebut hari ini seluruh driver taksi online yang ada di Kota Palembang, stop beroperasi. Hal ini sesuai kesepakatan seluruh driver dan mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ini kan masih proses penyelidikan, tapi sejauh apa prosesnya tentu tidak dapat kami sampaikan. Percayakan saja sama kami, pasti kasus ini akan diusut tuntas," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Selamet Widodo saat menemui massa bersama Kasubdit III Jatanras, AKBP Erlin Tangjaya.
Usai menemui jajaran Polda Sumsel, massa aksi yang tergabung dari puluhan paguyuban langsung mendatangi kantor Gojek Indonesia cabang Palembang di Jalan Basuki Rahmat. Di kantor tersebut massa menuntut perusahaan untuk ikut bertanggungjawab atas hilangnya korban.
Sebagaimana diketahui, Tri Widyanto hilang usai mengantar penumpang pada Kamis (15/3/2018) lalu. Saat itu, Tri mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin.
Setelah mengantar penumpang, Tri tidak lagi diketahui keberadannya hingga hari ini. Bahkan belum diketahui Tri menjadi korban perampokan atau ada peristiwa lain yang menyebabkan korban hilang. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini