Selain itu, sedikitnya 10 personel polisi masih dilibatkan untuk mengamankan di area penjara. "Biasanya kita terjunkan 10 petugas. kalau situasi sudah kondusif, seperti biasanya. Cuma kita menambah petugas pengamanan saja," kata Heni kepada awak media di Lapas Kelas I Cirebon, Jalan Raya Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/3/2018).
Heni menyebutkan dari 16 CCTV yang ada, empat di antaranya mengalami kerusakan. Pihaknya saat ini tengah melakukan perbaikan pada CCTV yang mengalami kerusakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan tidak akan mengarah ke sana (penyidikan). Kita pendinginan suasana dulu, kita akan betul-betul merangkul mereka (narapidana). Diskusi dengan mereka akan kita intensifkan lagi," tutur Heni.
Penambahan soal wartel khusus bagi narapidana, sambung Heni, sedang dalam proses kordinasi dengan Kominfo. Rencananya, Lapas Kelas I Cirebon menambah dua sampai tiga wartel khusus di setiap bloknya. Penambahan wartel khusus tersebut agar narapidana mudah melakukan komunikasi dengan keluarganya.
"Saat ini hanya satu wartel khusus di setiap blok. Kita nanti sediakan kartu khusus. Dan, bekerjasama dengan provider yang harganya terjangkau. Selama ini kan napi mengeluh karena mahal, makanya masih ada yang menyelundupkan handphone," ucapnya.
Sekadar diketahui, narapidana di Lapas Kelas I Cirebon sempat mengamuk dan menyerang petugas lapas. Kejadian itu dipicu karena narapidana tak terima saat razia rutin alat komunikasi oleh petugas pada Rabu (21/3/2018) kemarin. Jadwal kunjungan narapidana pun sempat terganggu.
"Sekarang kunjungan sudah kita bolehkan. Kalau kemarin kan kita pendinginan dulu, napi belum bisa dikunjungi. Sekarang sudah bisa," ujar Heni. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini