"Kericuhan ini akumulasi protes warga binaan. Mereka melakukan pelemparan batu dna merusak sejumlah CCTV di dalam lapas," kata Kapolresta Cirebon AKB Adi Vivid Agustiadi Bachtiar saat ditemui di Lapas Kelas I Cirebon, Jalan Raya Kesmabi Kota Cirebon, Selasa (21/3/2018).
Adi mengatakan saat ini situas di dalam Lapas Kelas I Cirebon sudah kondusif. Narapidana yang sebelumnya melakukan perlawanan dengan melempar batu kepada para petugas, sudah masuk ke ruang tahanan masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kalapas Kelas I Cirebon Heni Yuwono tak menampik keribuatan yang terjadi di lapas dipicu oleh razia sarana komunikasi seperti telepon genggam. Narapidana, sambungnya, menginginkan agar razia sarana telekomunikasi tidak dilakukan secara rutin setiap hari.
"Kita rutin razia, kadang sehari sekali. Mereka merasa keberatan. Meminta supaya tidak terlalu sering," kata.
Sementara itu Kapolresta Cirebon Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan saat ini pihaknya belum bisa mengamankan provokator keributan di lapas. Adi mengaku khawatir akan terjadi keributan yang lebih besar jika pihaknya gegabah.
"Soal provokator keribuatan masih kita dalam. Jangan sampai kita tangkap kemudian memicu kejadian besar," kata Adi di lokasi kejadian.
Saat ditanya mengenai jumlah provokator yang menyebabkan terjadinya keributan, Adi belum bisa menjawab dengan pasti. Pihaknya akan melihat CCTV terlebih dahulu.
"Jumlahnya belum kita tentukan. Kita akan lihat dulu dari CCTV," katanya.
Selain itu, sejumlah CCTV di dalam lapas juga mengalami kerusakan akibat amukan narapidana. Polisi memastikan tak ada korban jiwa dalam keribuatan tersebut. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini