Ditemui di rumahnya di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Mujiono mengaku tidak tahu isi dalam kardus yang diberikan oleh pembeli rumahnya adalah uang mainan. Hal itu baru diketahui setelah dibuka di hadapan pihak bank.
"Karena sejak awal saya tidak mau kalau pembayaran DP (Down Payment) dilakukan langsung, saya minta di hadapan bank langsung, karena itu yang valid," kata Mujiono, Rabu (21/3/2018).
Dari kehati-hatiannya itulah, Muji mengajak pembeli rumahnya Ali secara bersama-sama datang ke BCA Tulungagung untuk melakukan proses transaksi sekaligus membayar tanggungan utangnya.
"Hari Jumat itu rencanaya mau ke bank bersama Pak Ali, tapi karena terlalu sore akhirnya batal, sedangkan uang dalam kardus dititipkan di rumah saya. Kemudian kami janjian Senin itu," ujar Muji.
Namun pada saat di BCA, Ali tidak kunjung datang, sehingga kardus dibuka dengan disaksikan pihak bank. Dari situlah diketahui seluruh lembaran kertas yang ada di dalam kardus merupakan uang mainan.
"Saya sama sekali tidak tahu kalau itu uang mainan, baru tahu setelah dibuka di bank. Rasanya saya mau pingsan ketika melihat itu," kata bapak tiga anak ini.
Mujiono berprofesi sebagai wiraswasta. Dia memiliki usaha seperti penjualan pakan ikan, cucian mobil, dan air minum kemasan. Rumah yang dijual terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngunut. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini