Kutip Indonesia Bubar 2030 dari Novel, Prabowo Diminta Klarifikasi

Kutip Indonesia Bubar 2030 dari Novel, Prabowo Diminta Klarifikasi

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 21 Mar 2018 16:47 WIB
Foto: Daniel Johan. (Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta - Ketum Gerindra Prabowo Subianto ternyata mengutip novel fiksi saat bicara tentang Indonesia bubar tahun 2030. PKB meminta Prabowo menjelaskan maksud pidato itu.

"Saya rasa Pak Prabowo sendiri yang perlu menjelaskan secara utuh agar masyarakat paham," ujar Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Rabu (21/3/2018).


Daniel pun mengaku heran, apa benar Prabowo mengutip novel fiksi. Dia mau membacanya terlebih dahulu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum baca novelnya, itu memang fiksi dan imajinatif atau memang juga memuat refleksi dari fakta-fakta? Harus baca dulu," sebut dia.

Sebelumnya, Prabowo berpidato Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.

[Gambas:Video 20detik]


Berikut pidato Prabowo soal 'Indonesia bubar 2030':

Saudara-saudara!

Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.

Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa.

Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.

Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.

Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!

Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling!

Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads