"Sebelumnya, Bonita terpantau di Blok 62, 63, dan 64 di perkebunan sawit. Tapi pagi Bonita tidak terpantau lagi," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (21/3/2018).
Hutomo menjelaskan, setelah tim di lapangan melakukan pelacakan, ternyata Bonita kini meninggalkan lokasi perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) menuju perbatasan hutan green belt.
"Bonita sekarang keluar dari lokasi perkebunan. Kemarin sore, masyarakat ada yang melaporkan ke kita melihat Bonita minum di parit yang merupakan wilayah perbatasan antara kebun sawit dan kawasan green belt," kata Hutomo.
Tim saat ini terus bergerak untuk menemukan kembali Bonita. Diperkirakan Bonita masuk ke kawasan green belt yang merupakan 'rumahnya' selama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, Bonita lolos setelah ditembak bius oleh tim terpadu. Bonita hilang dari pantauan saat penembakan sepekan yang lalu. Satwa langka itu hilang pada malam hari karena minimnya penerangan di lokasi perkebunan sawit. Bonita telah menewaskan dua warga, Jumiati dan Yusri, selama konflik terjadi sejak Januari tahun ini. (cha/asp)