"Saya menemukannya pada Sabtu (10/3/2018) pukul 15.00 WIB," ujar Kardi yang menemukan kartu berisi KIP tersebut kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
Karena takut berurusan dengan hukum, Kardi langsung melaporkan temuannya itu ke Mujahid, Ketua RT 5 RW 8 Kelurahan Nginden Jangkungan. Kebetulan Mujahid adalah salah satu pengurus ranting PDIP. Mujahid kemudian meneruskan laporan itu ke PAC Sukolilo untuk ditindak lanjuti.
Mujahid hanya melapor saja. Karung berisi KIP tetap ada padanya. Namun ditunggu hingga 10 hari lamanya, laporan itu tak ada tindak lanjutnya. Mujahid kemudian berinisiatif melapor ke polisi. Oleh polisi, karung berisi KIP itu diminta dengan bukti serah terima dari Mujahid ke Polsek Sukolilo.
"Setelah kami laporkan ke pihak yang berwajib, tadi disaksikan Ketua RT, Lurah, Satpol PP, Petugas Damkar, dan Binmas Polsek Sukolilo, kami beranikan diri untuk membuka bersama," kata Kardi.
Kardi yang juga mantan guru itu mengaku sempat membaca alamat tujuan pengiriman kartu itu.
"Tadi sempat saya baca salah satu kartu KIP adalah milik siswa kelahiran Surabaya dan alamatnya Keputih. Tapi namanya saya lupa," tandasnya.
Sebuah karung berisi Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan di Laundry Kinclong di kawasan Nginden Jangkungan, Sukolilo. Yang menemukan karung itu pertama kali adalah Kardi, anak pemilik laundry. Belum diketahui jumlah KIP yang ada di dalam karung. Kardi mengatakan di dalam karung terdapat kardus yang di dalam kardus terdapat sejumlah amplop putih berisi KIP.
"Ada banyak, ribuan," kata Kardi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini