Sebelumnya, jari manis Shelma membengkak dan terlihat kemerahan. Semua itu akibat ulah David Timotius Tantosa (25), laki-laki yang tidak dikenalnya menghampiri dan memaksanya untuk menggunakan cincin dengan ukuran lebih kecil dibanding lingkar jari manisnya.
Sebanyak tiga rumah sakit sudah Shelma datangi untuk melepas cicin yang membuat jari manisnya itu membengkak. Pertama Rumah Sakit Melinda, kedua Rumah Sakit Advent. Namun kedua rumah sakit itu tak sanggup melepas cincin tersebut. Lalu Shelma ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Spesialis Ortopedi, RSHS Bandung R Andri Primadhi menjelaskan, tang besar yang digunakan untuk memotong cicin merupakan alat medis yang biasa digunakan dalam operasi. Misalnya saja digunakan saat memotong implan-implan metal dalam sebuah operasi.
Menurut Andri, material cincin yang melingkar di jari manis Shelma cukup keras sehingga harus menggunakan tang khusus tersebut.
"Kita buka tergantung materialnya. Kalau karet, gunting biasa atau tang biasa. Kasus ini, cicin tebal, jadi kami gunakan (tang) besar yang biasa untuk memotong bahan metal atau implan-implan metal," kata Andri, saat ditemui di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (20/3/2018).
Dia menyatakan, alat itu cukup aman digunakan. Karena sudah biasa digunakan untuk keperluan tertentu. Selain itu alat atau tang besar itu bisa disterilkan untuk keperluan operasi.
"Tang pemotong metal, untuk operasi. Material aman bisa disterilkan," ujarnya.
Andri mengaku ikut terlibat dalam proses melepaskan cincin dari jari Shelma. Cicin tersebut dipotong menggunakan tang besar. Andri mengatakan, prosesnya tidak memakan waktu lama. "Kemarin kurang lebih 5-10 menit," ucapnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini