Banjir akibat hujan deras pada Kamis sore (15/3/2018) ini terjadi di tiga titik lokasi yang terletak di kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi, di antaranya Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah; Lingkungan Sukowidi Kecamatan Kalipuro, dan lokasi yang dikunjungi Anas.
Akibat banjir bandang, 34 rumah digenangi air. Namun hanya tiga rumah yang rusak parah; dua rumah di Lingkungan Kebun Jeruk, Kelurahan Lateng, Banyuwangi dan satu rumah di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Kali Klatak, Kalipuro.
Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Anas memastikan semua korban dapat tertangani dengan baik. "Begitu saya dapat info, kemarin langsung saya perintahkan BPDB, Satpol PP, aparat kecamatan dan Dinas Kesehatan untuk melakukan penanganan secara langsung. Mereka melakukan evakuasi, membuka posko kesehatan hingga dapur umum. Alhamdulillah, sekarang sudah tertangani dengan baik. Tidak ada korban jiwa, lumpur-lumpur telah dibersihkan. Tinggal rehab beberapa rumah yang rusak saja," terang Anas kepada wartawan, Jumat (16/3/2018).
Anas juga memastikan warga yang rumahnya mengalami kerusakan segera mendapatkan bantuan rehabilitasi.
Untuk memastikan penyebab banjir bandang itu, Anas telah meminta Dinas PU Cipta Karya, Dinas PU Pengairan, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan evaluasi dan penyusuran sepanjang aliran sungai yang terdampak.
"Sungai ini kan tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Karena itu, saya meminta Dinas PU dan LH turun untuk menyisir penyebabnya. Di atas sana itu apa yang menyebabkan, akan kita kaji semua," ujarnya.
Foto: Ardian Fanani |
"Kita akan kaji semua penyebabnya. Apakah akibat proporsi lahan yang tidak tepat di daerah hulu, atau akibat peralihan musim tanam di saat musim penghujan di daerah hulu seperti saat ini, semua akan kita evaluasi. Dari hasil kajian tersebut, nanti akan kita tegakkan aturan yang berlaku sehingga tidak lagi memberikan dampak buruk," tuturnya.
Selain itu, Bupati Anas juga mengharapkan kesadaran warga untuk tidak membangun tempat tinggal di area sempadan sungai. "Kita akan melarang pendirian bangunan baru yang berada di daerah sempadan sungai, karena sangat riskan," jelas Anas.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebut, peningkatan debit air disebabkan oleh hujan deras yang turun di lereng Gunung Ijen sejak Sabtu siang. Akibatnya Sungai Kalibendo di Kecamatan Glagah, Sungai Slewung di Kecamatan Kalipuro dan Sungai Sukowidi di Kecamatan Banyuwangi Kota, meluap. Tak hanya deras, luapan alirannya juga membawa material lumpur pekat.
Luapan air bercampur lumpur itulah yang merendam ratusan rumah warga di sepanjang aliran sungai. Di Kelurahan Lateng, Banyuwangi saja, tercatat ada 40 rumah yang terendam banjir disertai lumpur.
Meski tak ada korban jiwa, banjir lumpur di 3 Kecamatan di Banyuwangi ini membawa dampak yang sangat signifikan. Bukan hanya pemukiman, luapan air ini juga mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur.
"Satu rumah di Dusun Kopencungking, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, dilaporkan roboh diterjang banjir. Di Kecamatan Kalipuro, jembatan penghubung Dusun Banjarwaru dan Dusun Krajan, Desa Kelir, tertutup material batang pohon," ucap Kepala BPBD Banyuwangi, Fajar Suasana, Jumat (16/3/2018).
Sedangkan di Kecamatan Banyuwangi Kota, luapan air bercampur lumpur merendam 40 rumah di Lingkungan Kebon Jeruk, Kelurahan Lateng setinggi 50 cm. "Disitu 2 rumah rusak berat dan banjir juga merusak perabotan rumah tangga," pungkasnya.
Foto: Ardian Fanani |












































Foto: Ardian Fanani
Foto: Ardian Fanani