"Ya benar dong. Namanya Pilkada, kok Pilpres dibawa-bawa?" kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Menurutnya, pertanyaan soal pilpres bisa memecah belah masyarakat. Zulkifli menyatakan debat tersebut harusnya berisi adu gagasan untuk menghadirkan yang terbaik bagi Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan bisa membelah orang. Ya kalau Pilgub adu konsep lah. Gagasan antarkandidat mana yang akan dihadirkan di masyarakat Jawa Tengah, yang terbaik. Nanti bawa ini, bawa suku, bawa agama, kan bahaya," ujarnya.
"Makanya saya melontarkan Pilkada, Pileg, Pilpres yang rasional. Bicaranya Indonesia, tidak poros pemerintah, anti pemerintah. Kita kalau dipecah-pecah terus begitu, repot kita," sambung Zulkifli.
Sebelumnya, ada pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara debat Pilkada Jateng, yaitu 'Jokowi atau Prabowo'.
Cagub Ganjar Pranowo yang didukung PDIP, Demokrat, NasDem, dan PPP menjawab, "Yo Jokowi to ya".
Sementara Cagub Sudirman Said yang didukung Gerindra, PAN, PKB dan PKS menjawab, "nanti saja". (haf/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini