Kesempatan pertama untuk bertanya diberikan kepada Ganjar Pranowo, ia menanyakan kepada Sudirman soal kritik yang akan mencabut program kartu tani yang dimulai sejak Ganjar menjabat Gubernur Jateng.
Menanggapi pertanyaan itu, Sudirman menjelaskan hasil berkeliling menemui petani, program tersebut justru merepotkan petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar kembali melontarkan pertanyaan soal pemahaman subsidi pupuk yang diberikan Kementerian Pertanian. Ia bertanya apakah selama ini subsidi masih kurang.
"Cukup tidak cukup, itu soal niat," jawab Sudirman.
"Bukan begitu, cukup tidak?" timpal Ganjar.
Saling sahut memang terjadi antara Ganjar dan Sudirman. Jawaban Sudirman kemudian menegaskan untuk membedah APBD agar petani bisa terbantu. Kemudian Ganjar tiba-tiba bertanya soal subsidi gas 5 kg.
"Hehe, kita bicara kartu tani atau gas," jawab Sudirman.
"Enggak, ini mencontohkan ketika menjadi menteri kan mengatur itu. Ini closingnya di saya," timpal Ganjar lagi.
Sesi pun dilanjutkan dengan bergantian pihan Sudirman-Ida yang bertanya. Pertanyaan dilontarkan Ida soal perhatian terhadap santri dan pesantren selama Ganjar menjabat Gubernur Jateng.
"Kita punya biro kesra, inilah yang membantu dan mengkoordinasikan semua aspirasi," kata Ganjar mengawali.
Ganjar kemudian membeberkan program-programnya yang sudah berjalan termasuk Baznas Jateng dan merangkul perusahaan untuk program CSR.
Namun perdebatan terjadi antara wakil Ganjar, Taj Yasin dan Ida Fauziyah terkait jumlah pesantren dan santri di Jawa Tengah. Menurut Ida datanya falid setelah berkeliling Jawa Tengah dan Taj Yasin memperoleh data dari Kemenag.
Perdebatan memang berlangsung cukup seru hingga sesi berakhir. Para pendukung pun bersahutan ketika sesi iklan ditayangkan. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini