Mahfud MD Comeback di Pilpres 2019?

Mahfud MD Comeback di Pilpres 2019?

Rina Atriana - detikNews
Kamis, 15 Mar 2018 21:00 WIB
Mahfud MD (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Pilpres 2014 bisa jadi masih membekas di benak Mahfud MD. Mantan Ketua MK itu tak jadi nyapres gara-gara partai yang sedari awal mengusungnya, PKB, memilih berkoalisi dengan partai lain untuk mendukung pasangan Jokowi-JK.

Empat tahun berlalu, nama Mahfud kembali masuk radar cawapres. Dia berjajar bersama tokoh-tokoh nasional lain yang dianggap mampu mengisi pos RI-2.

Mahfud berada di urutan kedelapan bursa cawapres berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 27 Januari-3 Februari 2018. Dari kalangan santri, dia berada di bawah Muhaimin Iskandar dan Khofifah Indarparawansa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seolah sependapat dengan hasil survei Poltracking Indonesia, Indonesia Corruption Watch (ICW) serta Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) juga menilai Mahfud MD sebagai sosok cawapres ideal. Dalam hal ini, ICW dan Perludem mengkhususkan Mahfud sebagai cawapres Jokowi.

Mahfud dianggap mampu menutupi kelemahan Jokowi dalam persoalan penegakan hukum dan demokrasi. Sebab, Mahfud merupakan mantan hakim konstitusi serta profesor bidang hukum.

Ditanya mengenai hal tersebut, Mahfud pun mengaku ada jalinan komunikasi politik dengan parpol pengusung Jokowi.

"Komunikasi informal tentu saja ada," kata Mahfud di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).

Namun ia tak mau terlalu percaya diri soal pengusungan dirinya sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Mahfud menyatakan ia sebenarnya tidak terlalu menginginkan posisi tersebut.

"Alhamdulillah ya masuk, karena saya tidak pernah ingin. Tapi saya juga tidak katakan tidak mau, karena nggak mau sombong. Pada akhirnya itu akan terserah mekanisme dan itu ada di tangan calon presiden dan partai-partai nanti," jelasnya.


Menanggapi manuver Mahfud yang berkomunikasi dengan parpol pengusung Jokowi, Partai Gerindra mengungkit Pilpres 2014.

"Dulu Pak Mahfud, ketika menjadi ketua tim pemenangan Prabowo 2014, saya kira kita juga semua sudah tahu," kata Muzani di kompleks parlemen, Kamis (15/3).

"Hubungan Pak Mahfud dengan Prabowo juga baik. Kalau kemudian karena sesuatu, Pak Mahfud (cawapres) saya kira wajar saja," imbuh anggota Komisi I DPR itu. (rna/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads