"PPP memang sudah lirik-lirikan, sudah ketawa-ketawaan sama Pak Mahfud. Jadi kan kami itu PPP tidak bicara orang. Bicara kriteria," ujar Sekjen PPP Arsul Sani di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Arsul menegaskan partainya membuka peluang soal sosok cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Tidak hanya kader parpol, tapi juga nonpartisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan bisa diambil dari parpol atau dari luar parpol. Kalau dari diambil parpol, ya, maka yang potensial itu ada tiga ya. Ada Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar), Rommy (Ketum PPP Romahurmuziy), dan Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan)," sebut Arsul.
"Tapi kalau dari luar juga kan kami juga melihat ya, karena kami kan tidak tertutup," sambung anggota komisi III DPR itu.
Dalam menentukan cawapres Jokowi, PPP menetapkan kriteria '5 syarat dan 1 hati'. Kriteria itu dikaji berdasarkan kebutuhan Jokowi untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Nama Mahfud belakangan santer dikabarkan ideal mendampingi Jokowi. Dia dianggap mampu menutupi kelemahan Jokowi dalam persoalan penegakan hukum dan demokrasi. Sebab, Mahfud merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan profesor bidang hukum. (tsa/elz)