Simak Kata-kata Bijak dan Menginspirasi dari Stephen Hawking

Simak Kata-kata Bijak dan Menginspirasi dari Stephen Hawking

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 14 Mar 2018 17:18 WIB
Stephen Hawking (Foto: Weibo)
London - Ilmuwan terkenal dunia, Stephen Hawking meninggal dunia pada usia 76 tahun. Semasa hidupnya, meski dengan kondisi fisik yang semakin menurun akibat penyakit langka yang dideritanya, Hawking masih mampu menulis buku, memberikan kuliah hingga berpidato di panggung dunia.

Berikut kata-kata bijak dan menginspirasi yang pernah dilontarkan profesor fenomenal tersebut.

- Mengenai kesalahan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika seseorang mengeluh karena Anda melakukan kesalahan, bilang padanya bahwa itu hal yang baik. Karena tanpa ketidaksempurnaan, baik Anda maupun saya tidak akan ada." (dari Into the Universe with Stephen Hawking, tahun 2010)

- Nasihat yang diberikan untuk anak-anaknya:

"Satu, ingatlah untuk melihat ke atas bintang-bintang dan bukan ke kakimu. Dua, jangan menyerah dalam bekerja. Pekerjaan memberimu arti dan tujuan, dan hidup akan hampa tanpanya. Tiga, jika kamu beruntung menemukan cinta, ingatlah, cinta ada di sana dan jangan sia-siakan." (diucapkan dalam wawancara dengan Diane Sawyer/ABC News, Juni 2010)

- Tak lama setelah peluncuran buku "A Brief History of Time", Hawking mengatakan, "Jadilah orang yang selalu bertanya. Sesulit apa pun hidup, akan selalu ada sesuatu yang bisa kamu kerjakan dan mengantarkan pada keberhasilan. Penting bagimu untuk tidak menyerah."

- Mengenai kekurangan fisik:

"Jika Anda cacat, mungkin itu bukan kesalahanmu, namun tidak baik untuk menyalahkan dunia atau mengharap dunia mengasihanimu. Orang harus memiliki sikap positif dan harus membuat yang terbaik dari situasi di mana dirinya berada." (dari "Handicapped People and Science," Science Digest 92, September 1984)

- Mengenai IQ-nya:

"Saya tidak tahu. Orang-orang yang membanggakan soal IQ mereka adalah pecundang." (diucapkan dalam wawancara dengan media The New York Times, Desember 2004)

Hawking lahir di Oxford, Inggris tahun 1942 dan merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Dia mengenyam pendidikan di University College, Oxford, dan gemar membawa buku-buku soal ilmu pengetahuan alam. Hawking lulus dengan gelar sarjana kehormatan 'first-class' untuk jurusan Fisika.

Ayah Hawking yang seorang dokter tropical medicine ingin anaknya mengikuti jejaknya. Tropical medicine khusus menangani gangguan kesehatan yang terjadi secara unik, tersebar luas dan lebih sulit dikendalikan di kawasan tropis dan subtropis. Namun Hawking ingin menjadi pakar matematika. Akhirnya Hawking belajar ilmu pengetahuan alam.

Tahun 1963, Hawking terkena penyakit motor neuron (MND) dan dinyatakan hanya memiliki harapan hidup selama 2 tahun. Namun dia kuliah di Cambridge dan akhirnya menjadi salah satu fisikawan paling brilian di dunia sejak Albert Einstein.




[Gambas:Video 20detik]

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads