Di Kecamatan Boureno, ada 4 desa yang banjir parah. Di antaranya Desa Lebaksari, Desa Kadungrejo, Desa Kalisari, Desa Tanggungan. Warga tidak bisa beraktivitas seperti biasa dan harus menggunakan perahu kayu untuk sarana transportasi.
Bahkan semua jalan antar desa terendam banjir, sehingga warga terisolir. Meski kondisi pemukiman mereka tergenang banjir, warga tetap bertahan di rumah masing-masing.
Selain Kecamatan Boureno, banjir juga terjadi di Kecamatan Kanor, Kecamatan Balen, Kecamatan Kapas, Kecamatan Trucuk, Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Dander.
"Masih tetap bertahan di rumah, hanya kalau mau kemana-mana pakai perahu karena airnya sudah tinggi," tutur Adi, warga Kalisari kepada detikcom di lokasi, Rabu (14/3/2018).
Sementara di wilayah sekitar Kota Bojonegoro, tim BPBD, Polres Bojonegoro dan Kodim 0813 telah mendirikan tenda pengungsian di halaman gedung serbaguna Kelurahan Ledok Wetan. Warga sekitar yang pemukimannya tergenang air memanfaatkan sebagai tempat pengungsian untuk istirahat. Dapur umum tim gabungan juga didirikan untuk memberikan bantuan makanan siap saji.
"Kita bersama BPBD dan TNI bergabung untuk membantu korban banjir baik dengan membuka dapur umum maupun pengiriman logistik sembako," tegas Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro di lokasi banjir Boureno.
Banjir ini selain merendam jalan-jalan, juga merendam pemukiman warga, tempat ibadah dan sekolah. (fat/fat)