Khofifah Soroti Susahnya Anak Ponpes Millinium Dapat Akte Lahir

Pilgub Jatim 2018

Khofifah Soroti Susahnya Anak Ponpes Millinium Dapat Akte Lahir

Suparno - detikNews
Selasa, 13 Mar 2018 16:52 WIB
Foto: Suparno
Sidoarjo - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Ponpes Millinium di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Khofifah sempat menyinggung masalah akte kelahiran yang sulit didapatkan para anak di ponpes ini.

Menurut Khofifah, dirinya sudah ketiga kalinya mengunjungi Ponpes Millinium. Namun masih saja dirinya mendapat laporan soal akte kelahiran yang masih ada terkendala. Pada saat menjadi Menteri Sosial, Khofifah mengaku sudah pernah mengirimkan direktur anak untuk memediasi kemungkinan mereka mendapatkan akte kelahiran.

"Hingga saat ini rupanya masih belum ketemu solusinya. Mereka ini adalah anak, kehamilan yang tidak diinginkan dan kelahiran yang tidak diinginkan," kata Khofifah kepada wartawan di Ponpes Millinium, Selasa (13/3/2018).


Khofifah menegaskan, jika anak-anak ini harus terpenuhi hak dasarnya sebagai warga negara. Karena, akte kelahiran sangat dibutuhkan pada saat akan menempuh pendidikan.

"Kami berharap mudah-mudahan akan ada formula dimana anak-anak ini membutuhkan akte kelahiran. Terutama pihak Dispenduk Capil Sidoarjo mudah-mudahan menemukan formulanya, jangan sampai anak-anak ini tidak mempunyai identifikasi sebagai warga negara Indonesia," tambahnya.

Khofifah meminta agar Dispenduk Capil Sidoarjo sering datang ke Ponpes Millinium, kemudian bersama-sama mencari solusi bersama. "Negara harus hadir untuk memenuhi hak dasar anak-anak," jelasnya.


Sementara, pengasuh Ponpes Milinium Muhammad Choirul Sholeh Efendie atau yang akrab dipanggil Gus Madlin, mengatakan kedatangan Khofifah sebagai bentuk perhatian terhadap anak-anak yang diasuhnya. Saat ini jumlah santri di ponpes ini 225 orang. Terdiri dari anak dan balita.

"Sampai saat ini untuk kepengurusan akte anak-anak masih ada kendala, karena dari petugas pembuatan akte harus ada persyaratan yang dipenuhi di antaranya, saksi, orang tuanya siapa dan lain-lain," kata Gus Mad kepada wartawan.

Gus Mad menjelaskan, yang menjadi santri di ponpes ini adalah anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya, namun sampai saat ini mereka yang sudah bisa bersekolah sekitar 100 anak.

"Kami yakin bahwa anak-anak di sini akan mendapatkan akte kelahiran," tandasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.