Sebelum Menyerang di Masjid, Pelaku Penusuk Pernah Ludahi Abdul

Sebelum Menyerang di Masjid, Pelaku Penusuk Pernah Ludahi Abdul

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Minggu, 11 Mar 2018 17:25 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Depok - Perempuan inisial S, pelaku penusukan terhadap Abdul Rahman (53) di Masjid Darul Muttaqin pernah meludahi korbannya. Pelaku juga kerap memarahi warga dan anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya.

Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan S dan korban merupakan satu kompleks tempat tinggal. S telah tinggal di lingkungan tersebut sejak tahun 2011.

"Jadi pelaku (S) ini warga masyarakat satu kompleks di situ, dia sudah tinggal mulai dari tahun 2011. Kemudian tersangka sering salat di masjid, artinya masyarakat di situ, dan jemaah kenal sama pelaku. Sudah kenal karena sering bertemu, sering jadi jemaah juga," kata Didik kepada detikcom, Minggu (11/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Didik mengatakan S mengalami depresi semenjak bercerai dengan suaminya. Prilaku S pun kadang normal dan kadang secara tiba-tiba marah kepada warga.

"Jadi dia memang informasi dari pihak keluarga pasca dia bercerai itu sering mengalami depresi, dan pihak keluarga memang sering memang melakukan pengobatan alternatif," ujar Didik.


"Dia pernah ngeludahin (warga) termasuk ini korban diludahin. Jadi dia fluktuatif dia itu kadang-kadang perilakunya normal, kadang-kadang tidak normal. Artinya yang tidak wajar itu kadang-kadang dia marah tanpa sebab kepada orang yang ditemuin ataupun anak-anak," imbuh Didik.

Abdurahman merupakan ketua RT di tempat S tinggal. Akibat kejadian subuh tadi, Abdurahman mengalami luka di rahang sebelah kiri. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads