Harimau Bonita Makan Korban Lagi, Warga Diminta Kurangi Aktivitas

Harimau Bonita Makan Korban Lagi, Warga Diminta Kurangi Aktivitas

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Minggu, 11 Mar 2018 13:42 WIB
Foto: Harimau bonita yang terekam kamera. (Dok. BBKSDA Riau)
Pekanbaru - Yusri, seorang buruh bangunan tewas diserang harimau di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Karenanya warga sekitar diminta mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Saat ini tim kita bersama anggota Polres Inhil, TNI dan warga masih berada di lapangan pasca konflik," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (11/3/2018).


Pasca-Yusri tewas diterkam harimau, pihak BKSDA mengimbau warga setempat mematuhi peringatan-peringatan yang dikeluarkan BKSDA. Hal ini untuk menghindari jatuhnya korban lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami imbau kepada masyarakat, bisa mematuhi papan-papan peringatan yang sudah dipasang oleh petugas. Untuk sementara mengurangi aktivitas di luar rumah," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Yusri tewas diterkam harimau, Sabtu (10/3/2018) malam hari. Sore itu, Yusri bersama 3 rekannya lagi mengerjakan bangunan sarang walet. Mereka tak berani turun dari atas bangunan, karena di bawah harimau duduk dengan santai.

Menjelang magrib, harimau ini meninggalkan bangunan sarang walet tersebut. Para pekerja diminta untuk pulang dengan arah menuju sungai agar terjauh dari lokasi harimau yang telah bergeser.

Tapi rupanya, pekerja ini secara diam-diam turun dari atas. Mereka bukan berjalan menuju ke arah sungai, melainkan ke arah harimau. Di sinilah terjadinya konflik. Harimau itu langsung menyerang. Yusri tewas dengan luka di bagian leher belakangnya, tiga rekannya selamat.

[Gambas:Video 20detik]



Harimau yang menyerang ini diduga yang diberi nama Bonita. Satwa puncak predator ini pada 3 Januari 2018 lalu lebih awal menyerang seorang wanita pekerja di perkebunan PT Tabung Haji Indo Plantations (THIP). Jumiati juga tewas karena lehernya diterkam taring Bonita yang mematikan itu. Jarak lokasi pertama konflik dengan konflik kedua sekitar 20 km.

Harimau Bonita ini diduga kuat oleh tim BBKSDA Riau, juga yang memangsa Yusri. Berbagai upaya menggiring Bonita ke perangkap box trap tak berhasil juga selama dua bulan ini. Ditebar umpan yang sudah diberi obat bius, juga tak menggoda Bonita. Hingga kini, Bonita belum berhasil ditangkap. (cha/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads