Golkar: Sri Bintang Jangan Terlalu Imajinatif dalam Tolak Jokowi

Golkar: Sri Bintang Jangan Terlalu Imajinatif dalam Tolak Jokowi

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 20:34 WIB
Ilustrasi: Sri Bintang Pamungkas (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Sri Bintang Pamungkas menggagas gerakan tolak Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden pada Pilpres 2019. Sri Bintang menyebut jika Jokowi menjabat lagi sebagai presiden, akan terjadi perang asimetris yang dibuat oleh China.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menuturkan gagasan tersebut hak dari Sri Bintang untuk berbeda pendapat. Namun, ia berpesan agar Sri Bintang tak berimajinasi terkait perang asimetris tersebut.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Jokowi itu dipilih melalui mekanisme demokrasi oleh rakyat langsung. Jadi, apabila membuat gerakan anti-Jokowi itu haknya Sri Bintang," kata Ace kepada detikcom, Kamis (8/3/2018).

Golkar: Sri Bintang Jangan Terlalu Imajinatif dalam Tolak JokowiPolitisi Golkar, Ace Hasan Syadzili (Andhika Prasetia/detikcom)


"Namun demikian, Pak Sri Bintang jangan terlalu banyak berimajinasi tentang perang asimetris yang dibuat Cina segala macam. Jangan membuat teori-teori yang aneh-aneh," sambungnya.

Dia kemudian mengimbau agar pesan kritik terhadap pemerintah dapat disampaikan secara objektif. "Lebih baik sampaikan kritik kepada pemerintah secara objektif dengan data-data yang faktual untuk kebaikan bangsa," tuturnya.



Sebelumnya, Sri Bintang menyebut jika Jokowi menjabat lagi sebagai presiden, akan terjadi perang asimetris yang dibuat oleh China. Menurutnya, akan berbahaya jika Jokowi menjabat dua periode.

"Yang jelas keadaan republik ini kacau balau sangat mungkin asimetris war yang dibuat China dan di approve oleh rezim ini (pemerintahan Jokowi), ini sangat mengerikan apalagi kalo Jokowi masuk ke periode dua," paparnya.

Baca Juga: Sri Bintang, Dua Subuh yang Berbeda


(yas/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads