Pengakuan 5 Bocah Diduga Korban Kekerasan di Hotel soal Ibu Angkatnya

Pengakuan 5 Bocah Diduga Korban Kekerasan di Hotel soal Ibu Angkatnya

Ibnu Hariyanto - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 19:21 WIB
Kemensos saat menjenguk lima bocah diduga korban kekerasan. (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Kementerian Sosial menyebut keterangan lima bocah yang diduga menjadi korban kekerasan di Hotel Le Meridien berubah-ubah. Salah satunya keterangan mereka terkait ibu angkat mereka yang diduga jadi pelaku.

"Karena ada indikasi-indikasi misal maminya itu dikatakan dokter tapi menurut petugas KPAI bukan dokter, ada juga yang bilang memiliki kemampuan supranatural dan seterusnya," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI Edy Soeharto di RPSA Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (8/3/2018).

[Gambas:Video 20detik]


Edy menambahkan ada pula keterangan dari bocah itu bahwa CW adalah wanita yang kaya. CW tinggal di hotel bertahun-tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada juga yang luar biasa (dalam garis bawah), maminya itu tinggal di hotel bertahun-tahun dan saya lihat anaknya memiliki gaya hidup yang tinggi," ungkapnya.


Edy sempat bertanya apakah lima bocah itu mengalami kekerasan selama bersama CW. Menurut Edy, mereka juga tidak mengakui hal itu dan cenderung ada yang disembunyikan.

"Kalau dari anak, katanya maminya itu baik, tidak ada kekerasan. Hal-hal itu sudah sering kita temukan, memang di mana kalau anak-anak sudah terkooptasi oleh orang dewasa biasanya, apalagi orang-orang terdekat dia, ada kebimbangan untuk mengatakan hal sebenarnya. Apa yang diketahui oleh umum dia cenderung disembunyikan," ucap Edy.


Karena itu, pihak Kemensos menurunkan psikolog anak untuk mendampingi kelima bocah itu. Nantinya keterangan yang didapat dari psikolog akan disinkronkan dengan keterangan bocah itu.

"Ini masih dalam proses pendalaman. Masalahnya ini masih ada perbedaan informasi dari kenyataan dengan apa yang dinyatakan oleh anak. Namanya juga anak-anak, masih memberikan pandangan yang berbeda sama yang ditemukan ahli. Karena kita sudah turunkan psikolog," pungkas Edy. (ibh/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads