"Ini masih, kita masih dalam proses pendalaman masalah ini. Masih ada perbedaan informasi dari kenyataan dengan apa yang dinyatakan oleh anak. Namanya juga anak-anak masih memberikan pandangan yang berbeda sama yang ditemukan ahli," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Edy Soeharto di RSPA Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur, Kamis (8/3/2018).
Hal itu disampaikan Edy usai menjenguk kelima bocah di rumah aman Kemensos di RSPA Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur. Edy didampingi Kepala Panti RSPA Bambu Apus Neneng Heryani saat menjenguk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelima bocah tersebut yakni FA (13), RW (14), OW (13), TW (8), dan EW (10). Edy menduga ada yang disembunyikan oleh mereka.
"Kalau saya lihat dari komunikasinya saja yang berubah dan tidak konsisten. Kelihatannya ada yang disembunyikan dan apa yang disampaikan itu sepertinya bukan hal yang nyata," ucap Edy.
![]() |
"Info yang diberikan anak dan psikolog ini masih disinkronkan. Kalau anak tadi bilang maminya baik tetapi kami juga temukan kasus beberapa anak mengalami kekerasan dan pelantaran," ucapnya.
Sebelumnya, bocah berinisial M diamankan polisi pada Rabu (28/2) dari sebuah kamar di Hotel Le Meridien. Selain bocah M, saat itu ada tiga bocah lain yang diamankan polisi dengan dugaan menjadi korban kekerasan.
Kekerasan itu diduga dilakukan oleh seorang wanita berinisial CW (60). Pihak Hotel Le Meridien telah memberikan tanggapan dan menyebut akan bekerja sama dengan kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Terkait pemberitaan pada hari Rabu, 28 Februari 2018, mengenai penyelidikan polisi yang melibatkan tamu hotel kami, Le Meridien Jakarta melihat dugaan tersebut dengan serius dan akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang setempat untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar Arditiya Chandra Putra, Marketing Communication Manager Le Meridien Jakarta. (ibh/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini