"Di internal ada nama Anies dan Gatot," kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi, Kamis (8/3/2018).
Kedua nama itu muncul atas dorongan kader Gerindra. Andre menyatakan Anies dan Gatot dianggap cocok mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pernyataan mantan Kepala Staf Kostrad Majyen (Purn) Kivlan Zen yang mendukung Gatot maju nyapres karena dinilai punya uang lebih banyak daripada Prabowo, Andre tak ambil pusing. Partai Gerindra tetap berharap Gatot bisa menjadi cawapres Prabowo.
"Itu kan pernyataan Pak Kivlan, bukan pernyataan dari Gerindra," jelasnya singkat.
Selain kedua nama itu, ada beberapa nama yang turut masuk radar cawapres Prabowo. Partai Gerindra mempertimbangkan 9 nama capres/cawapres yang diserahkan PKS, kemudian Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Di luar itu, ada 9 nama PKS, Cak Imin, dan AHY. Tapi siapa yang akan mendampingi tergantung kesepakatan dari koalisi," pungkasnya.
Sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon menyebut nama-nama yang masuk daftar cawapres Prabowo itu masih sebatas wacana.
"Itu masih wacana yang berkembang ya, belum jadi sesuatu yang resmi sama sekali," kata Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Kamis (8/3).
Fadli mengatakan nama-nama yang muncul sebagai cawapres Prabowo akan ditampung untuk kemudian dibahas bersama partai koalisi. Hingga saat ini memang belum ada kepastian partai mana yang akan berkoalisi dengan Gerindra, meski PKS sudah memberikan sinyal.
"Ya semua nama-nama pasti akan ditampung dan kemudian nanti akan dibicarakan pada waktunya dengan partai koalisi," tutur Fadli. (tsa/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini