"Itu pengalaman yang tidak dapat dilupakan, asli. Karena saya merasa tidak sampai-sampai (darat)," ujar Archia dalam perbincangan, Selasa (6/3/2018) malam.
Archia mengatakan hal tersebut karena menghabiskan waktu selama 11 jam 27 menit berada di atas air. Dia masih ingat betul terjun dari Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Bakauheuni, Lampung, pada Jumat (2/3) pukul 21.50 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya gelombang terakhir. Saya masih ingat karena waktu itu pakai jam," ujarnya.
Archia merasa sedikit lega ketika sudah berenang melewati teluk. Tapi emosinya jadi naik-turun karena sama sekali tak melihat daratan. Saat itu kondisi gelap gulita. Para peserta dikawal tim SAR yang menumpangi perahu karet.
![]() |
Singkat cerita, menjelang waktu subuh optimisme Archia kembali berkembang. Sebelumnya, perempuan asal Jember, Jawa Timur, ini merasa kepayahan karena tak kunjung menyentuh daratan.
"Sekitar subuh, sudah mulai kelihatan bukit, daratan," ucap dia.
Hingga akhirnya pada pukul 11.47 WIB, Archia tiba di Tanjung Sekong, Merak, Cilegon, Banten.
Tak banyak perempuan yang jadi peserta lomba renang Selat Sunda ini. Tapi Archia jadi satu-satunya perwakilan TNI AD yang mengikuti lomba ini.
"Saya sendiri (tak ada tim), dari Angkatan Darat saya sendiri. Awalnya mewakili satuan, tapi akhirnya mewakili matra juga," ujarnya.
Archia mengaku tak pernah mengikuti lomba yang jaraknya mencapai 39 km. Beberapa lomba pernah diikutinya seperti Piala Panglima TNI di Ancol, KSAL Cup di Kendari, dan juga lomba di Selat Madura (Suramadu). Namun, lomba menyeberangi Selat Sunda adalah jarak terjauh yang pernah ditempuhnya.
Archia mengatakan sudah suka berenang sejak masih di SD. Kemampuannya ini semakin baik ketika dia ikut klub renang hingga akhirnya menjadi atlet Jawa Timur di PON. Archia sempat akan mewakili Jatim di event internasional. Prestasi di bidang olahraga pun membuatnya menjadi anggota TNI AD lewat cabang unggulan.
"Kalau saya renang dari SD. Ikut klub dari SD. Saya kan masuk Kowad juga dari cabang unggulan. Jadi waktu itu, ceritanya ada yang bilang 'ini ada surat dari AD ke KONI-KONI'. Saya waktu itu masih jadi atlet Jatim," ujarnya.
"Sempat ke PON 2012 di Riau. Tapi urutan kelima. Waktu tembus tentara sempat tembus ASEAN waktu masih SMA. Tapi karena pengurangan kuota, akhirnya tidak sempat ikut lomba," sambung Archia.
Archia mempersiapkan dirinya dengan berlatih setiap hari di darat dan lautan. Dan yang tak dilupakan ialah meminta doa kepada orang tua. Keberhasilan ini pun dipersembahkan untuk keluarga dan matra TNI AD tempatnya berdinas.
![]() |
"Yang pertama pasti buat saya sendiri, kedua orang tua, ketiga untuk matra," ujarnya.
Selain Archia, satu prajurit wanita lain yang mengikuti lomba ini adalah Serda Ni Luh Putu Meisaningsih yang berasal dari Lantamal V Surabaya. Keduanya berhasil finish di Pantai Tanjung Sekong, Merak dengan menempuh jarak 39 km dari Dermaga Bandar Bakau Jaya.
Sebagaimana diketahui, lomba renang Selat Sunda ini digelar pada Jumat-Sabtu (2-3/3) lalu. Ada sebanyak 284 peserta renang yang berasal dari anggota Marinir, TNI/Polri, dan umum. Selain lomba renang, panitia juga menggelar lomba mendayung. Ada sebanyak 472 pendayung yang terbagi ke dalam 53 tim.
Lomba ini kembali digelar setelah tahun 2007 lalu. Lomba renang ini juga pada waktu lainnya digelar di Selat Madura. Untuk lomba di tahun 2018 ini, jadi event lomba ke-9 yang pernah digelar.
Korps Marinir menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dalam kemampuan renang dan dayung serta sekaligus menunjang kemampuan anggota dalam menjalankan operasi. (jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini