Korban yang dirujuk ke RS Garut diketahui bernama Iim (17). Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia dirujuk ke RS dr Slamet karena mengalami kejang-kejang saat ditangani di Puskesmas Malangbong.
"Satu dirujuk, yang lain dirawat di Puskesmas Malangbong, Puskesmas Citeura, dan di aula Desa Sakawayana," kata Aan Wikaryan, kepala ruangan UGD Puskesmas Malangbong, kepada wartawan di kantornya, Selasa (6/3/2018) malam.
Berdasarkan pantauan detikcom di Puskesmas Malangbong, korban terus berdatangan. Ruangan di Puskesmas Malangbong penuh. Akibatnya, sejumlah korban terpaksa dirawat di kursi tunggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mengatasi pasien kembali berdatangan, pihak Dinas Kesehatan dan Kecamatan Malangbong memindahkan korban-korban yang dirawat di aula dan di teras puskesmas ke puskesmas lain yang lokasinya berdekatan dengan Kecamatan Malangbong.
Sementara itu, Teti (35), salah seorang warga yang keracunan, menjelaskan ia mulai mengalami gejala keracunan setelah memakan menu di besek yang dibagikan penyelenggara pernikahan.
"Jadi pas hari Senin (5/3) itu dikasih besek dari yang nikahan. Setelah dimakan, paginya langsung mual-mual dan pusing. Tadi siang langsung ke puskesmas," kata Teti kepada wartawan di tempat yang sama.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Teti, para korban yang keracunan merupakan warga yang menyantap makanan besek yang dibagikan.
"Iya, yang keracunan dari besek yang dibagikan semalam sebelum acara nikahan. Nikahannya hari ini, kalau besek dibagikan kemarin," pungkasnya. (jor/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini