Menko Polhukam Wiranto memastikan pemindahan Abu Bakar Ba'asyir ke rumah tahanan (Rutan) yang dekat dengan kampung halamannya didasari pertimbangan kemanusiaan. Pemerintah juga akan memastikan kesiapan fasilitas medis untuk Ba'asyir yang kini dalam kondisi sakit.
"Yang bersangkutan sudah tua, kesehatannya sudah menurun maka tentunya pertimbangan kesehatan agar tetap sehat di penjara, di tahanan yang utama, sehingga apa pun yang terjadi yang bersangkutan harus dapat fasilitas medical, bahkan kalau perlu dengan heli bawa ke RS," ujar Wiranto kepada wartawan usai bertemu komisioner KPU di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Soal rencana pemindahan Ba'asyir sudah dilaporkan Wiranto ke Presiden Jokowi. Jokowi disebut Wiranto menyetujui dengan pertimbangan kemanusiaan.
"Dari hasil rakor di Kemenko Polhukam kita lanjutkan lapor ke presiden, maka presiden pesannya adalah pertimbangan kemanusiaan," ujar Wiranto.
Ba'asyir sebelumnya dinyatakan tim medis mengalami sakit chronic venous insufficiency bilateral atau disebut kelainan pembuluh darah vena berkelanjutan. Tim medis juga menyarankan Ba'asyir mendapat perawatan di luar lapas.
Pada Kamis, 1 Maret, Ba'asyir menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Anggota tim kuasa hukum Ba'asyir, Guntur Fattahillah, menyebut dokter menemukan benjolan kecil di kaki kanan Ba'asyir.
"Secara umum yang disampaikan dokter tidak memburuk, tetapi ada benjolan kecil sebelah kanan (kaki sebelah kanan) dan dokter menjadwalkan tanggal 8 Maret 2018 kembali lagi untuk kontrol," kata Guntur di RSCM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang diinformasikan oleh dokter tadi, secara umum tidak ada pemburukan, tetapi ada hal yang baru. Ada seperti kista di kaki bagian sebelah kanan," terangnya.
(fdn/fdn)