"Dari arah Dronk, motor banyak, itu masih pikir biasa. Terus dari arah McD motor, papasan, pas di depan LPPI, di situ ada ojol. Itu digebukin sama yang arah dari McD," kata Ari saat ditemui di rumahnya, di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (6/3/2018).
Menurut Ari, para pemotor itu memukuli ojol di dekat LPPI. Mereka juga menyisir warga lain yang berada di dekat lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak terkecuali Ari, yang saat itu berada di dekat lokasi tersebut. Ari, yang tak tahu apa-apa, pun dihantam oleh pemotor tersebut hingga terluka di bagian kepala dan tangan.
"Karena berdekatan saya, otomatis saya kena juga. Dipukulin, dihantam. Karena masih pakai jaket ojek," imbuh dia.
Ari dipukuli sekitar lima pemotor yang berperawakan kekar. Dia sempat minta ampun tapi tak dihiraukan oleh para pemotor tersebut.
"Lebih dari lima. Ada yang bawa double stick. Untung nggak mukul saya. Kepala berdarah sama helm. Karena posisi duduk. Udah kegencet. Ditonjok pakai tangan. Kebanyakan helm. Kalau muka sekali-dua kali," tuturnya.
Setelah itu, dia mengamankan diri ke pos polisi Kemang dengan kondisi tangan dan kepala terluka. Ari baru pulang ke rumah sekitar pukul 03.00 WIB setelah situasi kondusif.
Penyerangan gerombolan pemotor itu terjadi pada pukul 01.15 WIB, Senin (5/3) dini hari. Mereka merusak sejumlah barang dan memukuli warga sekitar.
Sehari sebelum kejadian itu, anggota Brimob ditusuk oleh orang tak dikenal di depan Kafe Dronk. Korban yang bernama Bharada Yasri Abdulmas itu dikeroyok menggunakan helm dan tangan kosong serta mengalami banyak luka tusukan.
Polisi saat ini masih mendalami keterkaitan peristiwa penusukan Brimob itu dengan peristiwa penyerangan pemotor tersebut. "Kita dalami ada-tidaknya kaitan. Sementara belum ada kaitannya," tandas Argo.
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini