Setianingsih bergabung menjadi agen First Travel pada November 2015. Sebulan kemudian Setianingsih mengikuti seminar yang dihadiri bos First Travel Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan.
Ketiga orang itu menurut Setianingsih punya peran berbeda dalam seminar. Andika menjelaskan prestasi dan keuntungan yang bisa diperoleh agen First Travel. Anniesa dalam seminar menjelaskan visi misi First Travel, sedangkan Kiki bicara soal fee yang bisa didapat agen bila menggaet calon jemaah umrah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menurut saya berarti apa yg dipaparkan seminar bohong," ujar Setianingsih dalam sidang lanjutan bos First Travel di PN Depok, di PN Depok, Jl Boulevard Nomor 7 Cilodong, Senin (5/3/2018).
Namunbelakanganadapersoa
"Di situ kami mengeluhkan keberangkatan jemaah dan kita menyampaikan masalah pemberangkatan sistem FIFO (First In First Out) dan ada pernyataan kenapa nggak dibuat program haji? Dijawab Anniesa itu tidak bisa dilakukan," sambungnya.
Komunikasi terus dilakukan dengan pihak First Travel terkait keberangkatan calon jemaah. "Bu Kiki bilang kita nggak bisa berangkatkan sampai Mei 2017. Kami agen keberatan akhirnya Bu Kiki bilang 'kalau agen nggak bisa nanganin jemaah kasih jemaah ke kantor," ujar Setianingsih.
"Ada 113 jemaah dan tidak ada satu pun yang berangkat padahal dijanjikan April dan Mei sampai sekarang juga tidak ada," kata Setianingsih.
Jaksa dalam surat dakwaan memaparkan ada 63.310 calon jemaah yang jadi korban karena gagal berangkat umrah dengan janji jadwal keberangkatan November 2016-Mei 2017. Akibat gagal berangkat, kerugian calon jemaah mencapai hampir Rp 1 triliun.
Ada sejumlah cara yang dilakukan bos First Travel Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan untuk menjaring calon jemaah umrah sebanyak-banyaknya. Menurut jaksa, bos First Travel membuka cabang di Medan; Kebon Jeruk, Jakbar; TB Simatupang, Jaksel; Bandung; Sidoarjo; dan Bali.
Dibentuk juga jaringan pemasaran meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan cara merekrut agen kemitraan yang tersebar di seluruh Indonesia yang jumlahnya sebanyak 1.173 orang dan di antaranya aktif sebanyak 835 orang.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini