"Diduga Wali Kota ini bersama-sama beberapa pihak yang menerima hadiah dari swasta terkait pelaksanaan barang dan jasa," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).
Basaria menyebut Adriatma menerima suap dari kontraktor di wilayahnya, yang uangnya dipakai untuk kepentingan ayahnya. KPK menyebut duit itu dipakai untuk kampanye Asrun yang memang mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra). Total pemberian suap menurut KPK adalah Rp 2,8 miliar meski tidak ada uang tunai sama sekali yang disita KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teridentifikasi, sandi yang digunakan adalah 'koli kalender' yang diduga mengacu pada arti uang satu miliar," imbuh Basaria.
Berikut kronologi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK:
Senin, 26 Februari 2018
Tim KPK mengetahui adanya penarikan uang dari rekening Hasmun Hamzah (Direktur PT Sarana Bangun Nusantara/SBN). Penarikan uang sebesar Rp 1,5 miliar itu disebut Basaria atas permintaan Adriatma. Selain itu, Basaria juga menyebut di kas Hasmun ada Rp 1,3 miliar yang telah disiapkan untuk Adriatma.
Selasa, 27 Februari 2018
Pukul 20.00 Wita
Ada 2 pegawai Hasmun yaitu H dan R yang ditangkap KPK di kediamannya masing-masing. Tim KPK mengamankan buku tabungan berisi penarikan uang Rp 1,5 miliar.
Pukul 20.40 Wita
Tim KPK mengamankan Hasmun di kediamannya.
Rabu, 28 Februari 2018
Pukul 01.00 Wita
Tim KPK mengamankan Adriatma di kediamannya.
Pukul 04.00 Wita
Tim KPK mengamankan Asrun di kediamannya.
Pukul 05.45 Wita
Tim KPK mengamankan mantan Kepala BPKAD Kendari Fatmawati Faqih di kediamannya.
Para pihak yang ditangkap tersebut kemudian menjalani pemeriksaan awal di Polda Sultra. Setelahnya pada malam harinya, mereka diterbangkan ke Jakarta.
Atas kasus itu, KPK pun menetapkan 4 orang tersangka (nomor 1 sebagai pemberi suap, sisanya sebagai penerima suap) yaitu:
1. Hasmun Hamzah (Direktur PT SBN)
2. Adriatma Dwi Putra (Wali Kota Kendari)
3. Asrun (calon Gubernur Sultra)
4. Fatmawati Faqih (mantan Kepala BPKAD)
(nif/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini