Ini Alasan Fuad Tasikmalaya Masuk Muslim Cyber Army

Ini Alasan Fuad Tasikmalaya Masuk Muslim Cyber Army

Deden Rahadian - detikNews
Kamis, 01 Mar 2018 15:38 WIB
Fuad Sidiq (kaus hijau) di hadapan Kapolres Tasikmalaya AKBP Anton Sujarwo. (Foto: Deden Rahadian/detikcom).
Tasikmalaya - Fuad Sidiq (26) berurusan dengan hukum gara-gara mengunggah teks dan foto yang tidak sesuai fakta alias hoax. Pria asal Tasikmalaya ini mengaku sebagai anggota Muslim Cyber Army (MCA). Belum lama ini Bareskrim Polri membongkar aktivitas MCA menyebarkan hoax. Sejumlah orang ditetapkan tersanga.

Berdasarkan pengakuan kepada polisi, Fuad sudah dua bulan gabung MCA. Data Polda Jabar menyebutkan peran Fuad sebagai 'sniper'. Tugasnya mencari foto-foto yang bisa diolah menjadi hoax.


Fuad bikin resah masyarakat lantaran mengunggah tulisan dan foto berupa penangkapan orang gila membawa senjata tajam masuk Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya. Gara-gara unggahan hoax itulah warga Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ini diringkus polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa alasan pria karyawan rumah makan di Tasikmalaya gabung masuk MCA? "Pengen banyak teman saja, saya ikut MCA," ujar Fuad di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (1/3/2018).

Dia mengaku jenuh dengan jam pekerjaannya yang longgar. Mengusir sepi dan berupaya sibuk diri, Fuad memilih menghabiskan waktu berselancar di dunia maya. Ia mencari teman untuk tukar pikiran soal agama.

"Kerja di rumah makan kan sepi, saya ngerasa jenuh," ucap Fuad.


Ia selama ini prihatin atas kejadian ulama dianiaya orang gila di Jabar. Suatu waktu dia menemukan foto-foto orang diduga gangguan jiwa dan foto lainnya berupa senjata tajam di media sosial (medsos).

Fuad menggabungkan foto-foto tersebut, lalu mengunggahnya via Facebook. Dia menulis penjelasan dalam foto tersebut soal adanya orang gila bersenjata tajam ditangkap saat masuk Ponpes Cipasung Garut.

"Foto itu katanya di Tasik. Lalu saya caption isinya ada orang gila tertangkap di Ponpes Cipasung," ujar Fuad.


Kapolres Tasikmalaya AKBP Anton Sujarwo menegaskan informasi dan foto-foto yang diunggah Fuad itu tidak benar. Fuad pun mengakui menyebarkan konten hoax.

"Tersangka menyebarkan berita bohong atau hoax terkait pengamanan orang dengan gangguan kejiwaan," tutur Anton.

Polisi bergerak menelusuri penyebaran hoax. Singkat cerita, polisi menangkap Fuad di Tasikmalaya. "Bersangkutan sempat kabur, esok harinya berhasil kita tangkap," kata Anton. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads