"Sah-sah saja sih, cuma saya kira partainya harus terbuka juga. Semua yang terlibat dalam partainya. Publik kan perlu tahu juga," kata Taufik kepada detikcom, Kamis (1/3/2018).
Taufik menilai PSI kurang terbuka terkait struktur kepengurusan partai. Menurutnya hal tersebut akan mempengaruhi penilaian publik terhadap partai yang dipimpin mantan presenter berita Grace Natalie ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Taufik, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Iman Satria pun menganggap hal yang wajar jika Sunny bergabung di PSI. Namun, ia menyebut, dengan masuknya Sunny ke PSI sebagai Sekretaris Dewan Pembina semakin menguatkan siapa yang ada di balik pendanaan PSI.
Bergabungnya Sunny ke PSI, Iman pun menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Iman juga mengaitkan bergabungnya Sunny dengan dukungan dari PSI kepada Ahok.
"Pak Sunny ke PSI? Saya rasa sih ya biar saja, sah-sah saja kalau memang dia mau (bergabung ke PSI). Cuma kan artinya terbuka bahwa selama ini pendanaannya dari siapa. Ya kan?" ujar Iman dihubungi terpisah.
"Selama ini dia (PSI) ngebela siapa? Ahok kan. Kita sudah tahu dari mana itu, di belakangnya (ada) Ahok," lanjutnya mengungkapkan.
Seperti diketahui, nama Sunny Tanuwidjadja berada pada susunan struktur kepengurusan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal tersebut dibenarkan oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
"Dokumen itu benar. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, tidak perlu juga ditutupi. Dokumen itu adalah dokumen publik," kata Raja ketika dihubungi detikcom, Rabu (28/2).
Raja menyebut dokumen tersebut adalah dokumen lama yang baru viral belakangan ini. Ia menyebut nama Sunny telah ada di dalam dokumen itu sejak PSI mengurus Surat Keterangan Domisili (SKD) untuk syarat verifikasi. (yas/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini