Diburu FBI, Yacht Mewah USD 250 Juta Disita di Benoa

Diburu FBI, Yacht Mewah USD 250 Juta Disita di Benoa

Prins David Saut - detikNews
Rabu, 28 Feb 2018 14:59 WIB
Foto: YURI GRIPAS/ AFP PHOTO
Denpasar - Jajaran Mabes Polri membantu tim penyidik Amerika Serikat (AS) untuk menyita sebuah Yacht mewah hasil korupsi. Yacht bernama Equinimity itu juga diduga sebagai hasil pencucian uang di Negeri Paman Sam.

Penyitaan tersebut dilakukan di perairan Tanjung Benoa, Bali, Rabu (28/2/2018) oleh Wadir Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Daniel Tahimonang Silitonga dkk. Hadir pula sejumlah penyidik asing asal AS. Daniel menjelaskan penyitaan dilakukan atas permintaan otoritas AS.

"Kasus korupsi di AS dan hasil penyidikan FBI di sana bahwa hasil korupsi itu digunakan sebagian untuk membeli sebuah kapal yang sedang berlayar di Indonesia," kata Daniel sebelum memasuki kapal mewah berwarna hitam putih itu, Rabu (28/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, secara resmi, mereka (AS) minta ke pemerintah Indonesia bahwa keberadaan kapal ada di sini dan kita sudah minta izin untuk melakukan penyitaan," sambung Daniel.

Daniel belum menjelaskan lebih jauh kasus korupsi di AS yang terkait kapal tersebut. Ia hanya menjelaskan nilai kapal mewah itu mencapai USD 250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun.

"Kapal ini masuk Indonesia sejak November 2017, nilainya USD 250 juta atau kalau dirupiahkan sekira Rp 3,5 triliun. Pemilik kapal masih kita dalami dan ketua tim penyidikan kasus pencucian uang dari AS, FBI, memantau," ucap Daniel. (vid/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads