"Wah, banyak sekali kriteria-kriterianya, karena untuk mendampingi Jokowi ini tidak sederhana, karena orangnya kurus, larinya cepat. Kalau orang yang larinya sendat-sendat, ya ketinggalan sama dia," ucap OSO di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Selain itu, menurut OSO, ada banyak komponen yang dapat dilihat sebelum menentukan pendamping Jokowi. Namun OSO mengaku sejauh ini belum diajak berdiskusi oleh PDI Perjuangan tentang posisi calon wakil presiden yang akan disandingkan dengan Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat dari seluruh komponen yang mewakili dalam kepentingan sosial, budaya, ekonomi, dan kemasyarakatan. Nanti hukum juga, politik juga ya. Jokowi kan aksesnya lebih ke political will ya. Dia sangat menarik sekali dalam political will-nya. Jadi ya sabarlah," ujar OSO.
"Belum, belum (diajak bicara oleh PDIP). Dan itu tentu bagus, inisiatif itu saya anggap adalah relevan karena supaya jangan ada perbedaan-perbedaan," imbuh OSO.
Sebelumnya pada Kamis (22/2), OSO sempat menyebut nama Wiranto, yang akan diusulkannya sebagai cawapres. Pengukuhan Wiranto sebagai cawapres pun, disebut OSO, akan dilakukan melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) bulan depan.
Baca juga: Jokowi-JK Jilid II Terganjal UUD 1945 |
"Dari commit saya, sejarah partai ini, sudah pantas saya mengatakan Pak Wiranto calon saya menjadi wakil presiden," ujar OSO.
"Nanti akan kita perkuat di rapimnas, nanti bulan depan," imbuh OSO. (yas/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini