Posisi Jokowi, dengan dukungan 5 parpol peserta Pemilu 2014, bisa dibilang cukup kuat. Total 52,21 persen suara nasional Pemilu 2014 telah dikantongi mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Namun sosok calon wakil presiden pendamping Jokowi di 2019 masih menjadi pertanyaan.
Baik PDIP, Golkar, NasDem, PPP, maupun Hanura belum secara terang-terangan menyorongkan nama cawapres untuk Jokowi. Meski demikian, Hanura menjadi partai yang telah mematok nama untuk dimajukan di Pilpres 2019 sebagai cawapres. Dia adalah Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 5 kubu pendukung Jokowi hingga saat ini, hanya Hanura yang baru terang-terangan menyebut nama cawapres usulan. Sisanya mengatakan masih akan membicarakan cawapres lebih lanjut. Bahkan, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sama sekali belum membahas cawapres Jokowi.
Di sisi lain, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya akan berkomunikasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta masukan terkait cawapres Jokowi.
"Tentu kita akan dengar masukan dari Bapak Jusuf Kalla karena beliau tentu sangat memahami berbagai persoalan bangsa dan negara," kata Hasto.
Sejauh ini, beberapa lembaga survei telah memunculkan nama-nama cawapres potensial untuk Jokowi. Di situ muncul nama Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jenderal Gatot Nurmantyo, dan lain sebagainya. (gbr/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini