Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi menuturkan kronologi kejadiannya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 08.00 WIB. Martuji mengaku mendatangi Pondok Gontor untuk meminta doa dari para kyai untuk kesembuhannya. Namun Martuji hanya terihat di tempat parkir saja.
"Martuji memang sering datang ke Pondok meminta doa dari para Kyai," tutur Suryo saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/2/2018).
Suryo menambahkan memang ramai beredar kabar adanya orang dengan gangguan kejiwaan yang mendatangi Pondok Gontor di media sosial. Kemudian Polsek Mlarak dan Polres Ponorogo melakukan Penyelidikan/Penyidikan (Lidik) dan Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket) dari warga sekitar.
Menurut keterangan Ustad Yus, bagian pengasuhan Pondok Gontor, bahwa orang yang datang dan berada di tempat parkir tersebut sebelumnya juga pernah datang dan melaksanakan salat di depan wisma Kyai H. Hasan Abdullah Sahal.
"Akhirnya sama Ustad Yus disuruh pergi," jelas Suryo.
![]() |
"Berhubung pakaian yang dikenakan tidak layak. Akhirnya sama Ustad Royan disuruh pergi keluar Pondok kemudian dia pergi ke arah timur," ujar Suryo.
Suryo menerangkan Martuji memang dikenal sebagai orang dengan gangguan jiwa di wilayah Mlarak. Ia biasa mengenakan celana legging dan baju perempuan serta pandai berbahasa Arab. "Martuji memang dikenal memiliki kemampuan bahasa Arab serta mengenal banyak para kyai," imbuhnya.
Beruntung saat kejadian, Martuji tidak mengamuk namun hanya terlihat di tempat parkir Pondok Gontor serta duduk di kursi saat ditanya ingin bertemu Kyai dan meminta doa. Martuji saat datang ke Pondok Gontor mengenakan pakaian sorban putih yang dikalungkan di leher, mengenakan celana legging warna ungu, mengenakan sandal perempuan serta membawa tas kresek dan menaiki sepeda angin warna biru.
"Saat ini langkah yang kami ambil, Martuji kami data dan kemungkinan akan dikoordinasikan dengan dinas sosial untuk diamankan atau diperiksa kejiwaannya," pungkas Suryo. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini