"Awalnya istri belum tahu dengan niat saya, dia baru mengetahui setelah ramai di media sosial. Baru tadi malam saya sampaikan setelah istri tanya kata dia apa-apaan abah masa mau donorin mata. Saya jawab saya ikhlas, saya ridho dan berharap jadi amalan baik. Istri saya lalu nangis setelah mendengar penjelasan itu," ujar pria yang akrab disapa Sanchoz kepada detikcom, Jumat (23/2/2018).
Baca juga: Ini Juru Parkir yang Siap Donorkan Matanya untuk Novel Baswedan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saat saya akan masuk Islam saya minta restu dulu, kebetulan saya lahir dari keluarga pemeluk Kristen Katolik. Respons dari ibu saat itu mendukung selama itu baik untuk saya. Sekarang saya mau menyampaikan niat saya untuk mendonorkan mata Insya Allah beliau mendukung," lanjutnya.
Pria bernama lengkap Franciscus Xaverius Kusuma Hartanto itu memang mualaf sejak tahun 1996. Sejak menjadi seorang muslim, ia tidak pernah meninggalkan salat.
"Ketika dulu saya mantap menjadi muslim, sudah menjadi tuntutan menjalankan kewajiban yang tergaris dalam Al Quran. Niat saya mendonorkan mata juga berawal dari sentuhan, seolah ada keinginan kuat yang mendorong saya untuk berbuat," imbuhnya.
Baca juga: Siap Donorkan Mata untuk Novel Baswedan, Sanchoz: Saya Ikhlas
Ia menyatakan orang seperti Novel Bawesdan diperlukan di negeri ini. "Tugas Pak Novel Baswedan sebagai pejuang anti korupsi membutuhkan dukungan dan saya langsung tergerak untuk memberikan mata kiri saya. Saya berharap KPK tetap powerfull dengan keberadaan beliau," tandas dia. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini