Ke Monumen Bom Atom Hiroshima, JK: Ini Akibat Perang Pakai Nuklir

Laporan dari Hiroshima

Ke Monumen Bom Atom Hiroshima, JK: Ini Akibat Perang Pakai Nuklir

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 21 Feb 2018 16:24 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi monumen peristiwa bom atom di Kota Hiroshima, Jepang. JK mengatakan monumen tersebut menjadi pelajaran besar akibat perang menggunakan bom nuklir. (Noval/detikcom)
Hiroshima - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi monumen peristiwa bom atom di Kota Hiroshima, Jepang. JK mengatakan monumen tersebut menjadi pelajaran besar akibat perang menggunakan nuklir.

JK mengunjungi Hiroshima Peace Memorial Park (Taman Perdamaian) atau biasa disebut Atomic Dome, di Kota Hiroshima, Jepang, Rabu (21/2/2018). JK ditemani istri, Mufidah Jusuf Kalla.

"Ya ini pelajaran, bahwa kalau terjadi perang yang mempergunakan bom atom atau nuklir ya akibatnya seperti ini," ujar JK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres JK kunjungi monumen bom atom Hiroshima.Wapres JK mengunjungi monumen bom atom Hiroshima. (Noval/detikcom)

Kunjungan ini dilakukan JK setelah dirinya menerima gelar doktor honoris causa (HC) dari Universitas Hiroshima atas jasanya di bidang perdamaian. Saat pidatonya, JK juga sempat menyinggung bom atom saat Perang Dunia II yang menghancurkan Kota Hiroshima dan Nagasaki.

"Ini kehancuran total tanpa tahu musuh atau kawan," ucap JK di lokasi monumen bom atom Hiroshima.

Menurut JK, meski Perang Dunia II selesai karena bom atom yang menghancurkan Hiroshima, korban dari sipil sudah banyak yang berjatuhan.

"Iya artinya kenapa sesuai dengan Hiroshima (saat pidato pemberian gelar doktor HC) karena kita lihat Perang Dunia Kedua, walaupun memang selesai karena ini, tetapi korbannya lebih banyak di kalangan sipil kan, masyarakat," ucap JK.

"Ini monumennya. Tapi sebenarnya baru lengkap kalau kita lihat fotonya tadi, bahwa sebelum dan setelah," imbuhnya. (nvl/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads