Pesan Novel untuk Pemberantasan Korupsi: Tetap Fokus dan Berani

Pesan Novel untuk Pemberantasan Korupsi: Tetap Fokus dan Berani

Dhani Irawan - detikNews
Rabu, 21 Feb 2018 11:46 WIB
Novel Baswedan (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Novel Baswedan masih berada di Singapura setelah menjalani operasi tambahan pada matanya. Namun Novel berencana pulang ke Jakarta pada Kamis (22/2) besok mengingat jeda waktu operasi utamanya cukup lama.

Saat ini, mata kanan Novel Baswedan sudah lebih stabil untuk melihat. Namun mata kirinya masih belum dapat berfungsi seperti sedia kala.

Kondisi penyidik senior KPK itu lantaran mengalami teror penyiraman air keras pada April 2017. Meski begitu, Novel tetap memberikan semangat para para pejuang antikorupsi untuk selalu berani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya ingin mengajak pada kawan-kawan semua, para aktivis, para penegak hukum, para orang-orang yang bertugas dalam rangka memberantas korupsi, marilah kita tetap fokus, tetap berani, jangan takut, jangan ragu, tetap bersemangat," ujar Novel seperti dalam video yang dibagikan sahabatnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (21/2/2018).

"Karena tidak ada keburukan yang akan kita peroleh. Segala hal yang telah terjadi adalah suatu kebaikan yang itu takdir Allah dan pasti baik. Saya tidak berpikir bahwa ini suatu hal yang buruk," imbuh Novel.

Dahnil menyebut video itu direkam pagi ini. Novel tampak mengenakan kaos warna merah dilapisi jaket warna hitam.

Novel menyebut pemberantasan korupsi merupakan perjuangan di jalan kebenaran. Dia mengatakan Allah akan selalu menunjukkan jalan, meski banyak orang yang menutupi jalan itu.

"Saya ingin menegaskan bahwa seperti apapun Allah akan selalu menunjukkan jalan kebenaran, sekalipun banyak orang yang berupaya menutupi jalan itu," sebut Novel.


Novel mengalami teror penyiraman air keras di depan masjid di dekat rumahnya setelah menjalankan salat subuh pada 11 April 2017. Sejak saat itu, Novel harus dirawat di Singapura hingga harus menjalani beberapa kali operasi untuk menyembuhkan kondisi matanya.

Hingga kini koordinasi antara KPK dan Polri terus dilakukan, tapi pelakunya belum juga ditemukan. Polisi bahkan sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan. Sementara itu, berbagai pihak mendorong Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus yang menimpa penyidik senior KPK ini.

Baik keluarga maupun Novel berharap pelaku segera ditemukan. "(Harapannya) pelaku segera tertangkap dan terungkap. Barangkali kalau tunggu pelakunya tertangkap, (dia) nggak pulang-pulang (ke Indonesia)," ujar istri Novel Baswedan, Rina Emilda, Senin (19/2).


(dhn/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads