"Saya juga menyadari bahwa kondisi saya belum sembuh, perlu ada saya mesti harus bolak-balik ke Singapura untuk kontrol dan bersiap untuk operasi utama," ujar Novel seperti dalam video yang dibagikan sahabatnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (21/2/2018).
Dahnil menyebut video itu direkam pagi ini. Novel tampak mengenakan kaos berwarna merah dilapisi jaket hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kondisinya, penyidik senior KPK itu mengaku mata kanannya sudah cukup stabil. Sedangkan mata kirinya disebut belum bisa melihat.
"Karena sekarang mata kanan saya alhamdulillah cukup stabil dan mata kiri saya belum bisa melihat," katanya.
Novel mengalami teror penyiraman air keras di depan masjid di dekat rumahnya setelah menjalankan salat subuh pada 11 April 2017. Sejak saat itu, Novel harus dirawat di Singapura hingga mesti menjalani beberapa kali operasi untuk menyembuhkan kondisi matanya.
Hingga kini koordinasi antara KPK dan Polri terus dilakukan, tapi pelakunya belum juga ditemukan. Polisi bahkan sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan. Sementara itu, berbagai pihak mendorong Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus yang menimpa penyidik senior KPK ini.
Baik keluarga maupun Novel berharap pelaku segera ditemukan. "(Harapannya) pelaku segera tertangkap dan terungkap. Barangkali kalau tunggu pelakunya tertangkap, (dia) nggak pulang-pulang (ke Indonesia)," ujar istri Novel Baswedan, Rina Emilda, Senin (19/2).
(dhn/fjp)