"Kami mengapresiasi kinerja aparat yang telah mengungkap narkoba seberat 1,8 ton itu. Narkoba sebanyak itu, menjadi ancaman yang sangat besar bagi Indonesia. Kami apresiasi aparat bisa mencegah masuk wilayah Indonesia," tegas Taufik di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Taufik menambahkan wilayah Indonesia yang luas dan berupa kepulauan membuatnya rawan terhadap berbagai penyelundupan, termasuk narkoba. Ia meminta aparat terkait mengintensifkan pengamanan di 'pelabuhan-pelabuhan tikus' dan wilayah perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, petugas gabungan Bareskrim, Polda Metro Jaya, dan Bea-Cukai mengungkap penyelundupan sabu 1,8 ton di wilayah Kepulauan Riau (Kepri). Petugas membagi tiga tim dalam menangkap para pelaku.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Brigjen Eko Daniyanto mengatakan tim sudah sebulan setengah memantau jaringan ini.
"Ini sudah 1,5 bulan lalu kita telusuri, mapping, profiling, penyelidikan lokasi di sekitar Anyer, tempat-tempat pendaratannya dan kemudian juga di lautnya," kata Eko saat dihubungi detikcom, Selasa (20/2). (ega/nwy)