Ayam Betutu Banyuwangi Sensasi Makanan Pedas Bikin Berkeringat

Banyuwangi - Akulturasi Jawa dan Bali di Banyuwangi tak hanya budaya dan kesenian, kuliner pun juga terjadi di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini. Salah satunya adalah masakan ayam betutu. Makanan pedas khas Bali ini, saat ini juga diminati oleh masyarakat Banyuwangi.

Salah satunya adalah di warung Ayam Betutu Super Spesial Mbak Timah Banyuwangi, yang berada di Perum Griya Giri Mulya (GGM), Kelurahan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi. Ayam betutu masakan di warung ini, tak kalah nikmatnya dengan masakan ayam betutu dari Bali.

Masakan ini sebenarnya dikenal dari Gilimanuk, Kabupaten Jembrana Bali. Konon, ini adalah makanan para raja di Bali saat pesta. Namun biasanya, masyarakat Bali memasak betutu dengan bahan dasar bebek bukan ayam.

"Memang betutu ini berasal dari Bali. Saya di sini mencoba mencampur resep masakan ini lebih bisa diterima oleh lidah orang Jawa," ujar Jumadi, pemilik warung kepada detikcom, Minggu (18/2/2018).

Menurut Jumadi, betutu merupakan hidangan bebek atau ayam yang di-ukep dengan bumbu dapur seperti jahe, lengkuas, kunyit, kencur, bawang, daun jeruk, dan yang paling utama adalah cabai rawit. Kebanyakan bumbu ini disebut sebagai bumbu genep, bumbu dasar masakan Bali. Cabai rawit memegang peranan penting pada ayam betutu.

Ayam Betutu di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

"Makanan ini memang harus bercita rasa pedas. Kalau tidak pedas, bukan betutu namanya. Bedanya ayam betutu Bali rasanya lebih asin. Sementara ayam betutu Jawa itu ada rasa manis tapi tidak eneg," tambahnya.

Untuk membuat ayam betutu, kata Jumadi, membutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu. Setelah di-ukep dengan air, minyak kelapa, dan bumbu dapur, ayam betutu kemudian dimasak dengan api kecil selama 7 jam. Ini dilakukan agar semua bumbu meresap dengan sempurna. Setelah itu, masih dilakukan proses pematangan dan memadukan rasa selama 3 jam.

"Prosesnya memasaknya memang 10 jam. Ini agar bumbu meresap ke daging ayam. Kalau ayam-nya ya harus jenis ayam kampung. Kalau ayam pedaging itu bisa hancur," ujar Jumadi.

Usai proses memasak, ayam betutu disajikan dengan dua sambal, yakni sambal matah dan sambal petis. Ditambah lagi kacang goreng, sayur selada air, kubis dan timun. Ada dua pilihan ayam betutu di warung ini, yakni kuah dan goreng. Namun untuk merasakan rasa yang otentik, coba saja betutu kuah.

Namun Anda harus siap mental, karena rasa pedasnya luar biasa. Sajian betutu kuah di warung ini luar biasa pedas. Namun rasa pedas ini justru bikin nagih, apalagi jika disantap bersama sambal matah dan sambal petis. Sambal matah yang terdiri cacahan bawang merah, kecombrang, sere dan cabe rawit. Sementara sambel petis, diolah dari petis pilihan dengan campuran minyak kelapa. Mantap!

Pengunjung menikmati Ayam Betutu Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

Per hari, warung Ayam Betutu Super Spesial Mbak Timah Banyuwangi bisa menghabiskan 200 ekor ayam betutu setiap hari. Bahkan jika hari besar dan weekend, warung ini bisa menghabiskan 350 ekor ayam betutu. Belum lagi ada pesanan dari dalam maupun luar kota.

"Kalau pesanan ayam betutu ke luar kota bisa pesan yang beku. Kita sudah siapkan. Dan pastinya rasanya mantab," ujarnya.

Untuk paket satu ekor ayam betutu lengkap dengan sayur, sambal matahari dan peristiwa serta kacang goreng, dibanderol Rp 120 ribuan. Anda juga dapat memilih sendiri porsi makanan dari satu ekor, setengah ekor, sampai seperempat ekor.

Sensasi makan pedas ini dirasakan oleh Enot Sugiarto, penikmat kuliner ayam betutu di warung Ayam Betutu Super Spesial Mbak Timah Banyuwangi. Menurutnya ayam betutu di Jawa lebih pedas dan gurih.

"Sudah langganan di sini. Kalau harus ke Bali dulu ya jauh dan mahal. Kalau di Banyuwangi ada kenapa mesti harus nyeberang ke sana. Saya memang favorit kuliner pedas," ujarnya. (fat/fat)