"Jauh sebelum Era Kemerdekaan kelenteng ini sudah ada dan faktanya komunitas Tionghoa kan hadir, ada 4 orang dalam BPUPK, (dan) ada satu orang Tionghoa di PPKI," kata Yudi saat mengunjungi warga Tionghoa yang merayakan Imlek di Wihara Dharma Bakti, Jl Kemenangan III, Petak Sembilan, Tamansari, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).
Berdasarkan fakta sejarah itu, Yudi menyebut etnis Tionghoa sudah mengambil peran dalam pembentukan konstitusi dan Pancasila. Untuk itu, lanjut Yudi, etnis manapun yang memiliki sumbangsih dalam pembentukan Indonesia, diberi ruang tanggung jawab untuk memelihara bangsa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harap sesuatu yang ikut andil dalam pembentukan bangsa ini memiliki tanggung jawab juga untuk ikut memelihara dan mengembangkannya," sambung dia.
Yudi kemudian menyebut etnis Tionghoa sebagai aset penting bangsa Indonesia. Keturunan Tionghoa, kata Yudi, telah memberikan kontribusi signifikan bagi Indonesia, semisal di cabang olahraga bulutangkis, bidang arsitektur dan ekonomi.
"Untuk itu kita kasih ruang kepada talenta-talenta terbaik Tionghoa juga untuk memberikan kebesaran bagi bangsa ini. Kita sudah lihat dampak signifikan, kontribusi Tionghoa seperti di bulutangkis, berbagai arsitektur, ekonomi. Itu menunjukan Tionghoa ini aset terpenting bagi bangsa Indonesia," jelas Yudi.
"Ketimbang kita mengeksklusikan, lebih baik kita inklusikan, kita sertakan dalam proses meng-Indonesia-kan," imbuh dia. (aud/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini