"Perayaan Imlek tak bisa dilepaskan dari peran Gus Dur yang menginginkan bangsa Indonesia kembali fitrah dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika," tulis Cak Imin di laman Twitter pribadinya, @cakimiNOW, Jumat (16/2/2018).
Menurut Cak Imin, Gus Dur memang punya peran penting. Sebab, selama era Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto, masyarakat etnis Tionghoa dilarang merayakan Imlek secara terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti amalan Gus Dur, yaitu bersikap dan merayakan seharusnya di mana bumi berpijak," ujar Cak Imin.
Ia menambahkan Imlek adalah momen perayaan budaya, saat petani merayakan kedatangan musim semi sebagai tanda pembawa berkah dan kebahagiaan baru dalam masyarakat agraris. Sama seperti masyarakat Nusantara umumnya.
Gus Dur, kata Cak Imin, pasti bahagia melihat kaum peranakan Tionghoa merayakan Imlek bukan dengan melahap sirip hiu yang mewah, melainkan dengan tumpengan bareng anak yatim di panti-panti asuhan. Imlek adalah sukacita berbagi keberuntungan dan kebahagiaan. Gong xi xin nian!
"Selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2569 bagi saudara-saudara kita sebangsa kaum Tionghoa di seluruh Nusantara," pungkas Cak Imin. (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini