Atap ruang kelas sekolah tersebut ambruk setelah diterpa hujan deras dan angin kencang pada Senin (12/2/2018) kemarin. Tenda dibangun oleh pemkab melalui BPBD setempat.
Ternyata tenda yang dijadikan ruang kelas tersebut kurang representatif bagi siswa untuk belajar. Selain berdesak-desakan, hawa di dalam tenda pengap, dan lantainya becek. Para siswa juga belum menerima pelajaran penuh, hanya belajar menyanyi lagu kebangsaan dan belajar berhitung saja.
Salah satu guru SDN Palang Besi II, Puji Astuti mengatakan untuk sementara waktu proses belajar mengajar di sekolahnya tetap terlaksana meski saat ini siswa dan guru harus melakukan proses belajar mengajar di bawah tenda.
![]() |
"Semangat untuk belajar siswa dan guru tetap tinggi, meski saat ini kondisi ruangan yang biasanya digunakan sedang rusak," kata Puji, Rabu (14/2/2018).
Dengan rusaknya gedung sekolah akibat hujan dan angin kencang, pihak sekolah berharap agar gedung yang rusak bisa segera dibangunkan kembali.
"Karena ruang kelas permanen merupakan sarana penting dalam dunia pendidikan. Sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal seperti sebelum sebelumnya ," harap Puji. (iwd/iwd)