"Mestinya kami teknologi agnostik, teknologi yang terbaik untuk DKI tapi harus proven, harus pernah dijalankan di kota lain dan nggak boleh coba-coba. Sudah pernah dijalankan di negara lain dan sukses, itu yang kami inginkan yang juga ada di Jakarta," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
Sandiaga menuturkan Pemprov DKI Jakarta mempersilakan perusahaan mana pun berkompetisi dalam tender ERP. Kader Partai Gerindra ini memastikan pelaksanaan tender proyek tersebut transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, prinsipnya keterbukaan, tata kelola yang baik dan prinsip kesetaraan," terang Sandiaga.
Kadis Perhubungan DKI Andri Yansyah sebelumnya mengatakan sudah ada enam perusahaan yang ikut dalam tender ERP. Pembangunan sistem ERP diprediksi akan berlangsung selama 1,5 tahun.
"Jadi, dari 127 perusahaan yang masuk, yang baru menyerahkan dokumen baru enam. Ya udah tinggal saja kan sudah memenuhi syarat (tender) kan minimal tiga. Pembangunan saja 1,5 tahun kan paling lama baru uji coba dan implementasi. (Tahun) 2019 kan baru kami targetkan (beroperasi)," ujar Andri di Balai Kota, 13 November 2017. (fdu/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini