"Alhamdulillah malah bertambah, sampai hari ini saja ada 105 ODGJ di panti. Cuma satu yang membuat saya bertahan, saya meyakini apa yang saya lakukan ini berada di jalan Allah," tutur Deni saat ditemui detikcom di Mapolres Sukabumi Kota, Senin (12/2/2018).
Selain jumlah ODGJ yang bertambah, menurut Deni, jumlah pemberi sedekah pun tidak berkurang. Lelaki tersebut tetap bersemangat menampung orang gangguan gila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo menyerahkan bantuan untuk panti khusus orang gangguan jiwa yang dikelola Deni Solang. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
Deni didaulat menjadi pembicara di hadapan sejumlah ormas Islam dan anggota kepolisian terkait ODGJ. Di tempat itu Deni secara lantang menyebut kalangan ODGJ itu ialah orang-orang yang kurang beruntung, mengalami musibah dan dikucilkan oleh keluarganya.
"Jangan sakiti mereka, serahkan kepada dokter kejiwaan, dinas sosial atau polisi. Namanya ODGJ, mereka akan menuruti apapun pertanyaan orang-orang yang ingin menyakitinya. Berharap beban kesakitan mereka berkurang, jangan melakukan kekerasan fisik, kasihan. Mereka ini orang yang kurang beruntung, kena musibah dan dikucilkan," tutur Deni.
Polres Sukabumi Kota dan perwakilan ormas Islam memberikan bantuan untuk Deni Solang selaku pengelola panti rehabilitasi orang gila. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
"Hari ini alhamdulillah satu truk bantuan dari rekan-rekan ormas Islam dan Polri kita berikan sebagai bentuk komitmen dengan pihak Panti Aura Welas Asih," ucap Susatyo.
"Karena kami dari Polri membentuk Satgas Penjaga Umat yang bertujuan untuk menjalin komunikasi sinergis dengan kalangan ulama, ustaz dan santri untuk meredam isu negatif di media sosial," kata Susatyo menambahkan. (bbn/bbn)












































Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo menyerahkan bantuan untuk panti khusus orang gangguan jiwa yang dikelola Deni Solang. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Polres Sukabumi Kota dan perwakilan ormas Islam memberikan bantuan untuk Deni Solang selaku pengelola panti rehabilitasi orang gila. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)