"Saya berharap keluarga yang ditinggalkan tabah dan menjadikan ini cobaan untuk kita semua. Saya minta maaf karena kecelakaan lalu lintas itu kan ada yang karena memang mobil tidak baik, tidak diuji KIR, tapi ini mobilnya di-KIR. Jadi tidak ada alasan kita mengatakan itu pecah ban atau sebagainya," ujar Budi di BPSDM Kemenhub, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).
Budi menugaskan Komite Nasional Keselamatan Trasportasi (KNKT) menginvestigasi kecelakaan tersebut. Hasil investigasi diharapkan segera keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita bangsa berbudaya, kita menganalisa satu per satu kejadian untuk dijadikan dasar kami membuat regulasi, membuat policy, membuat low enforcement," terang Budi.
Saat ini, Dinas Perhubungan Jabar sudah turun ke lokasi kejadian bersama KNKT dan kepolisian. Dinas Perhubungan, jelas Kemenhub, sudah melakukan sejumlah perbaikan seperti melengkapi rambu-rambu di jalanan.
"Terkait dengan penyebab kecelakaan di tanjakan Emen ini, ada indikasi sepeda motor yang menyalip dan tertabrak sehingga mobil tidak bisa mengendalikan diri. Namun demikian, tim sedang bekerja, kalau ada penyebab lain, faktor lain, kami akan lakukan recovery kembali," kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Emen, Subang pada Sabtu (10/2) pukul 17.00 WIB. Ada 27 korban meninggal dunia dan 26 di antaranya adalah warga Tangerang Selatan. Korban selamat dan luka-luka baru dipulangkan hari ini. (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini