Ganjar Mengaku Miryam Pernah Sebut Dirinya Tak Terima Duit e-KTP

Sidang Setya Novanto

Ganjar Mengaku Miryam Pernah Sebut Dirinya Tak Terima Duit e-KTP

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 08 Feb 2018 12:13 WIB
Suasana persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo mengaku pernah dikonfrontasi dengan Miryam S Haryani dalam pemeriksaan di KPK. Ganjar menyebut saat itu Miryam mengatakan dirinya tidak menerima aliran uang proyek e-KTP.

Awalnya hakim menanyakan apakah Ganjar mengenal Miryam. Ganjar pun mengaku mengenal Miryam karena memang saat itu sama-sama menempati Komisi II DPR.

"Iya kenal Bu Miryam, Komisi II," ujar Ganjar ketika bersaksi dalam sidang lanjutan perkara korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Ganjar menceritakan tentang pemeriksaannya di KPK yang saat itu dikonfrontasi dengan Miryam. Menurutnya saat itu, penyidik KPK Novel Baswedan menginisiasi konfrontasi tersebut.

"Saya pernah dikonfrontir dengan Bu Miryam oleh Pak Novel, saya senang. Bu Miryam ditanya pernah kasih (uang) ke Pak Ganjar, (Miryam) bilang tidak terima, pokoknya Pak Ganjar tidak," ujar Ganjar.

[Gambas:Video 20detik]


Selain itu, Ganjar juga ditanya hakim tentang pemberian dari politikus Partai Golkar Mustokoweni. Namun, Ganjar mengaku menolaknya.

"Mustokoweni pernah sampaikan sesuatu, (atau) katakan sesuatu?" tanya hakim.

"'Dik ini jatahmu'," jawab Ganjar menirukan ucapan Mustokoweni padanya.

"Pemahaman Anda apa? Apa itu?" tanya hakim lagi.

"Ada yang akan diberikan, (berupa) uang. Saya bilang nggak usah," ujar Ganjar.

Kemudian, Ganjar menceritakan tentang adanya seseorang yang tiba-tiba memberikan padanya sebuah goody bag. Namun, lagi-lagi Ganjar mengaku telah menolaknya. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads