"Permusyawarahan ini merupakan terbesar dan jumlah (peserta) besar ini diselenggarakan oleh dari umat beragama untuk bangsa, oleh karena itu akan mengambil tema 'Rukun dan Bersatu Kita Maju'. Untuk itu akan dibahas sejumlah permasalahan strategis, ada tujuh (pembahasan)," ujar UKP-DKAAP Din Syamsuddin dalam konferensi pers di Gedung Sekretariat Negara, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).
Ketua Konferensi Wali-wali Gereja Indonesia Yohannes Harun Yuwono, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) PGI Henriette T. Lebang. Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia Phillip K. Wijaya, dan Romo Agustinus Ulahayanan dari KWI turut hadir dalam kesempatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketujuh pokok pembahasan tersebut yaitu pandangan dan sikap umat beragama tentang NKRI yang berdasarkan Pancasila, Indonesia yang berciti Bhinneka Tunggal Ika, pemerintahan yang sah hasil pemilu demokrasi berdasarkan konstitusi, prinsip-prinsip kerukunan antarumat beragama, masalah penyiaran agama dan pendirian rumah ibadat, solusi terhadap masalah intra-agama, serta rekomendasi tentang faktor-faktor non-agama yang mengganggu kerukunan antar umat beragama.
Din mengatakan pokok pembahasan tersebut merupakan masalah yang bersifat krusial. Pembahasan itu akan dijadikan kesepakatan bersama.
"Sejumlah pokok pembahasan ini yang merupakan masalah real fundamental dan bersifat krusial untuk dicari kesepakatan bersama," kata Din.
Musyawarah besar pemuka agama untuk kerukunan bangsa ini akan dilaksanakan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, 8-10 Februari 2018. 450 pemuka berbagai agama dari seluruh tanah air dijadwalkan akan hadir.
Din juga mengatakan dirinya akan mengundang anggota DPR. Kegiatan ini juga telah dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
"Kalangan dari DPR akan kita undang untuk duduk bersama, walaupun berbeda agama kita tetap satu. Kegiatan ini sudah kami laporkan pada Presiden dan diharapkan di kepadatan jadwal beliau, bisa hadir dan menyapa," kata Din.
Sementara itu, Ketua Panitia Musyawarah Jacklevyn Manuputty mengatakan antusias peserta dalam acara ini terbilang tinggi. Hal ini dilihat dari banyaknya peserta yang meminta panitia untuk menambah jumlah kuota.
"Saat ini kami masih terus menerima konfirmasi jumlah peserta memang antusiasme berbagai pihak untuk acara ini tinggi, banyak yang meminta untuk ditambahkan tapi kami mencoba untuk tidak melebihi kuota demi menjaga marwah dalam acara dan pengambilan keputusan," ujar Jacklevyn.
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini