Tak Pakai Jam Mewah, Novanto: Sekarang Saya Rakyat Paling Bawah

Tak Pakai Jam Mewah, Novanto: Sekarang Saya Rakyat Paling Bawah

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 05 Feb 2018 11:08 WIB
Foto: Haris Fadhil-Faiq Hidayat/detikcom
Jakarta - Setya Novanto mengakui dirinya suka mengoleksi jam tangan mewah. Namun saat ini ia tak memakai jam mewah itu karena merasa sebagai rakyat paling bawah.

"Ya benar (suka koleksi jam mewah). Sekarang ini kan sudah rakyat biasa. Sudah rakyat yang paling di bawah. Jadi sudah nggak ada, sederhana saja," kata Novanto sebelum sidang lanjutan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

[Gambas:Video 20detik]


Terkait jam Richard Mille 011, yang disebut jaksa KPK diberikan oleh Andi Narogong, Novanto membantahnya. Menurutnya, seluruh jam tangan Richard Mille miliknya dibeli sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Soal jam yang disebut diberi Andi) nanti saya sampaikan dalam kronologi saya. Kan itu dari dulu waktu pengusaha, ngumpul-ngumpulin. Iyalah (beli sendiri), masak terima hadiah. Beli saja bisa," ujarnya.

Tangan Novanto menutup buku catatan yang dikeluarkan di pengadilan.Tangan Novanto menutup buku catatan yang dikeluarkan di pengadilan. (Haris Fadhil-Faiq Hidayat/detikcom)

Sebelumnya, dalam sidang Kamis (1/2) lalu, jaksa pada KPK menunjukkan bukti chat antara Vidi Gunawan dan Marieta soal jam Richard Mille yang dijual. Dalam chat itu terlihat jam berwarna hitam.

Vidi merupakan adik Andi Agustinus alias Andi Narogong, terdakwa kasus korupsi e-KTP. Sedangkan Marieta merupakan pemilik toko Inter Watch di Blok M Plaza yang membeli jam Richard Mille itu dari Vidi.


Jaksa kemudian menunjukkan foto Novanto yang menggunakan jam tangan. Dalam foto itu, jam yang digunakan Novanto memiliki kesamaan warna dengan jam yang ada di dalam chat antara Vidi dan Marieta.

Dalam surat dakwaan, Novanto disebut menerima pemberian barang jam tangan Richard Mille seri RM 011 seharga USD 135 ribu yang dibeli oleh Andi Agustinus alias Andi Narogong bersama Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Novanto telah membantu memperlancar proses penganggaran. Namun Novanto pernah membantahnya dalam persidangan. (haf/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads